Jumat, 07 Desember 2012

FILSAFAT ILMU-Agama dan Seni


AGAMA DAN SENI

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita tidak memandang penting perbedaan ketat antara seni dan agama, tetapi wacana ilmu pengetahuan memerlukan pembatasan yang jelas diantara keduanya. Oleh karenanya, perlu diulas beberapa pemahaman dan pandangan akademisi tentang seni dan agama. Pembahasan berikut diharapkan dapat membantu kita dalam melakukan pemahaman tentang agama dan seni.

A.    AGAMA
Ada banyak definisi tentang agama. Definisi tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya definisi ini diharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat dikenakan kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama itu. Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. Sementara itu, Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.
Pengertian agama dalam konsep Sosiologi adalah kepercayaan terhadap hal-hal yang spiritual; perangkat kepercayaan dan praktik-praktik spiritual yang dianggap sebagai tujuan tersendiri; dan ideologi mengenai hal-hal yang bersifat supranatural. Dalam konsepsi ini, agama memiliki peranan yang paling penting dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan sosial, keberadaan lembaga agama sangat mempengaruhi perilaku manusia. Dengan agama manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan demikian, agama merupakan pedoman hidup manusia untuk dapat berhubungan dengan Pencipa dan berhubungan dengan sesama manusia.
Manusia memiliki kemampuan terbatas. Kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige, dan lain-lain. Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri, yaitu menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan serta menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari Tuhan.
Menurut Leight, Keller dan Calhoun, agama terdiri dari beberapa unsur pokok. Unsur-unsur pokok tersebut antara lain :
1.      Kepercayaan agama. Prinsip yang dianggap benar tanpa ada keraguan lagi.
2.      Simbol agama. Identitas agama yang dianut umatnya.
3.      Praktik keagamaan. Hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan-Nya, dan hubungan horizontal atau hubungan antarumat sesuai ajaran agama.
4.      Pengalaman keagamaan. Berbagai bentuk pengalaman keagamaan yang dialami oleh penganut-penganut secara pribadi.
5.      Umat beragama. Penganut masing-masing agama.
Agama diyakini dan dimiliki hampir semua orang karena agama dinilai mempunyai manfaat yang tercermin dari tugas atau fungsi agama itu sendiri. Adapun fungsi agama ada beberapa, diantaranya :
1.      Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok.
2.      Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama manusia.
3.      Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah.
4.      Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan.
5.      Pedoman perasaan keyakinan.
6.      Pedoman keberadaan.
7.      Pengungkapan estetika (keindahan).
8.      Pedoman rekreasi dan hiburan.
9.      Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama.
  
B.     SENI
Sangat sulit untuk mendefinisikan seni secara pasti. Para akademisi berusaha membangun batasan seni yang lebih sesuai terhadap perkembangan praktik dan wacana seni. Salah satu di antaranya adalah Alferd Gell, seorang antropolog Inggris. Gell berpendapat bahwa seni dapat dibedakan dari yang bukan-seni berdasarkan teknologi yang diterapkan pada gejala tersebut. Dalam pandangannya, gejala seni ditengarai oleh penerapan teknologi pesona (technology of ecnhantment) atas sesuatu materi atau tindakan. Teknologi pesona adalah teknik-teknik yang diterapkan pada materi (gerak, suara, warna, benda, bau, rasa) dengan tujuan agar perhatian orang-orang terserap, tertuju, terpusat pada produk yang dihasilkan baik dalam bentuk materi atau perilaku (Gell, 1992). Dengan menyatakan hal itu, Gell sebenarnya juga sedang menekankan kemampuan atau daya yang terdapat dalam diri obyek seni.
Melalui penjelasan singkat tersebut, dapat kita ambil kesimpulan bahwa seni merupakan hasil daya cipta manusia yang menggunakan teknik tertentu dalam membuatnya dan memiliki kekuatan pesona sehingga mempunyai daya tarik. Beberapa tokoh juga mendefinisikan seni dalam berbagai perspektif. Beberapa definisi seni antara lain :
1.      Alexander Baum Garton, Seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam kebahagiaan.
2.      Emanuel Kant, Seni adalah sebuah impian karena rumus-rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan.
3.      Leo Tolstoy, Seni adalah menimbulkan kembali rasa yang pernah dialami.
4.      Aristoteles, Seni adalah bentuk pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.
5.      Ki Hajar Dewantara Seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan persasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan perasaan indah itu adalah seni.
Berdasarkan beberapa definisi yang dipaparkan oleh para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa seni adalah ide, gagasan, perasaan, suara hati, gejolak jiwa, yang diwujudkan atau di ekspresikan melalui unsur unsur tertentu, yang bersifat indah untuk memenuhi kebutuhan manusia walaupun banyak juga karya seni yang digunakan untuk binatang. Seni indah menurut ukuran yang menikmatinya. Seni mempunyai beberapa cabang, diantaranya :
1.      Seni Rupa
2.      Seni Tari/gerak
3.      Seni Suara/Vocal/Musik
4.      Seni Sastra
5.      Seni Teater/drama
Unsur-unsur seni antara lain :
1.      Garisan. Garisan merupakan cantuman titik-titik yang bersambungan atau yang mempunyai jarak tertentu. Garisan memainkan peranan yang amat penting dalam menwujudkan rupa, bentuk, jalinan, pergerakan, ton dan corak. Garisan juga memainkan peranan yang penting dalam menunjukkan seseorang perasaan dalam sesebuah karya.
2.      Bentuk. Bentuk ialah merupakan objek yang mempunyai keluasan, ketinggian dan mempunyai permukaan yang lebih daripada satu.
3.      Jalinan. Jalinan bermaksud kesan yang terdapat dalam seseuatu permukaan objek. Jalinan terbahagi kepada dua yaitu jalinan sentuh dan jalinan tampak.
4.      Ruang. Ruang ialah kawasan kosong yang terdapat dalam suatu objek ataupun jarak yang ada diantara kedua objek dalam sesebuah karya seni.
5.      Warna. Warna memainkan peranan yang penting dalam menwujudkan suasana yang tidak bosan. Warna dapat menunjukan perasaan seseorang pelukis semasa menggunakan jenis-jenis warna dalam penghasilan lukisan. Warna merupakan elemen yang amat penting dalam bidang seni visual.
Beberapa hal yang perlu diketahui dalam pembahasan tentang seni dilihat dari sisi ontologisnya yang antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Seni merupakan ekspresi individu yang berasal dari imajinasi seseorang. Sebuah seni merupakan hasil dari daya cipta manusia yang dibuat berdasarkan suasana hati.
2.      Seni bukanlah sesuatu yang tersistem dan bersifat personal. Seni muncul dari individu, bukan kelompok.
3.      Sebuah seni didominasi oleh sisi emosi seseorang, artinya seni muncul karena gejolak emosi yang ada dalam diri seseorang.
4.      Seni diwujudkan dalam simbol-simbol tertentu.
5.      Seni merupakan potret atau gambaran tentang sesuatu yang ada dalam dunia yang telah dimetaforakan atau difiksionalkan.
6.      Seni merupakan kebenaran yang hakiki dan bersifat abadi.
7.      Seni bermaksud untuk mencari keindahan. Keindahan sebuah seni tergantung bagaimana pihak yang melihat seni tersebut dan sangat subjektif.
8.      Seni banyak bermain pada dunia khayalan karena dapat berwujud imajinasi.
9.      Dasar dari seni adalah mood, intuisi dan ilham yang diterima pencetusnya.
10.  Dalam mewujudkan seni, kreativitas dan imajinasi mempunyai peran yang sangat penting.

C.    HUBUNGAN AGAMA DAN SENI
Agama dan seni adalah dua hal yang selalu ada dalam setiap hidup manusia. Keduanya mempunyai kedudukan tersendiri dalam hidup masing-masing orang. Maka tidaklah salah jika keduanya mempunyai hubungan. Adapun beberapa pola hubungan antara agama dan seni adalah antara lain :
1.      Agama memerlukan perwujudan dalam bentuk benda dan tindakan, baik untuk  mengungkapkan maupun membangkitkan emosi keagamaan di kalangan pemeluk kepercayaan suatu agama, agar agama benar-benar dirasakan/dihayati manusia.
2.      Kemampuan suatu benda atau tindakan untuk mengungkap atau membangkitkan emosi keagamaan bersandar pada daya simbolik yang dimiliki oleh benda atau tindakan tersebut.
3.      Daya simbolik suatu benda atau perilaku keagamaan bertumpu pada sistem kepercayaan manusia terhadap keberadaan Yang Maha Kuasa.
4.      Kemampuan suatu benda atau perilaku untuk membangkitkan atau mengungkapkan emosi keagamaan, pada dasarnya selaras dengan daya pesona yang dimiliki oleh benda atau perilaku seni.
5.      Pesona yang dimiliki oleh benda atau perilaku agama tersebut merupakan efek dari penerapan suatu teknologi dan teknik tertentu pada material seni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FILSAFAT-Filsafat Ilmu Ekonomi

·          Epistemologi ilmu ekonomi : Epistemologi ilmu ekonomi membahas tentang asal mula atau sumber, struktur, metode dan validitas ...