Judul
Buku : Desaining Efective Instruction
Volume III
Pengarang : Gary R. Morrison, Steven M. Ross &
Jerrold E. Kemp
Buku ini berisi tentang
model desain instruksional pembelajaran dengan langkah-langkah dan
komponen-komponen yang ada dalam pembelajaran. Model desain sistem pembelajaran
yang dikemukakan dalam buku ini akan membantu pendidik sebagai perancang
program pembelajaran dalam memahami kerangka teori dengan lebih baik dan
menerapakan teori tersebut untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang lebih
efektif dan efisien. Esensi desain pembelajaran dalam buku ini mengacu kepada
empat komponen yaitu peserta didik, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran
dan penilaian proses pembelajaran. Penjelasan dari empat komponen secara
singkat sebagai berikut :
·
Peserta Belajar. Perancang desain pembelajaran
harus menciptakan situasi belajar yang kondusif untuk peserta belajar merasa
nyaman dan termotivasi dalam proses belajarnya sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Desain pembelajaran harus mengacu pada peserta didik. Peserta didik
adalah individu unik dan perlu dipertimbangkan dalam merancang sebuah disain
pembelajaran.
·
Tujuan Pembelajaran. Desain dan
rancangan pembelajaran adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Tujuan pembelajaran adalah untuk mencapai kompetensi tertentu.
Rumusan tujuan pembelajaran dikembangkan berdasarkan kompetensi yang harus
dimiliki oleh peserta didik jika ia selesai belajar. Desain pembelajaran perlu
memadukan kebutuhan peserta didik dengan kompetensi yang harus dia kuasai nanti
setelah selesai belajar.
·
Metode Pembelajaran. Metode terkait
dengan strategi pembelajaran yang sebaiknya dirancang agar proses belajar
berjalan mulus. Metode adalah cara-cara atau tehnik yang dianggap jitu untuk menyampaikan
materi ajar. Dalam disain pembelajaran langkah ini sangat penting karena metode
inilah yang menentukan situasi belajar yang sesungguhnya.
·
Evaluasi Pembelajaran. Konsep ini
menganggap menilai hasil belajar peserta didik sangat penting. Indikator
keberhasilan pencapaian suatu tujuan belajar dapat diamati dari penilaian hasil
belajar ini. Seringkali penilaian diukur dengan kemampuan menjawab dengan benar
sejumlah soal-soal obyektif. Penilaian dapat juga dilakukan dengan format
non-soal, yaitu dengan instrumen pengamatan, wawancara, kuesioner, dan
sebagainya.
Sama seperti praktek desain instruksional yang berevolusi selama
bertahun-tahun, buku-buku tentang desain instruksional juga mengalami
perkembangan. Dua bidang yang signifikan berubah dalam keprihatinan desain
adalah pendekatan instruksional dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
Pendekatan instruksional secara umum telah menjadi lebih berpusat pada peserta
didik dan meningkat dalam berbagai aspek baik kompleksitas dalam menanggapi
perubahan kebutuhan dan tren di sekolah-sekolah dan tempat kerja. Teknologi
telah mengubah media pendukung belajar. Kedua bidang yang senantiasa berubah
tersebut membuat desain instruksional yang lebih menantang dan kompleks dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Buku ini merespon dua perubahan ini dengan memberikan wawasan terkini
tentang bagaimana menjawab perubahan yang senantiasa terjadi, terutama untuk
mendukung pelatihan perancang desain instruksional yang profesional. Target
utama dari buku ini adalah mahasiswa pascasarjana yang mempelajari tentang
desain instruksional.
Pendekatan yang dipakai untuk desain instruksional dalam buku ini agak
eklektik, berdasarkan pengakuan penulis, konsisten dengan gagasan mereka bahwa
tidak pernah ada pendekatan yang sempurna untuk memecahkan suatu masalah desain
instruksional. Para penulis berpendapat bahwa model desain instrksional harus
fleksibel dan dapat dimodifikasi sesuai situasi lokal dan persyaratan. Model
yang diadopsi dalam buku ini memenuhi
kriteria dan diatur sekitar empat mendasar komponen yang terdiri dari peserta didik, tujuan
pembelajaran, metode dan evaluasi. Ini merupakan komponen sentral dalam
menanggapi pertanyaan mendasar dalam desain instruksional yang diantaranya
adalah (1)Untuk siapa instruksi dimaksudkan? (2)Apa hasil pembelajaran yang
diinginkan? (3)Bagaimana konten yang terbaik untuk dipelajari? (4)Bagaimana
belajar dievaluasi?
Isu-isu mendasar diuraikan dalam model desain instruksional yang
mencakup sembilan elemen yang diantaranya adalah (1)Masalah instruksional,
(2)Karakteristik peserta didik, (3)Analisis tugas, (4)Tujuan instruksional,
(5)Materi pembelajaran, (6)Strategi instruksional, (7)Pesan dari desain itu
sendiri, (8)Pengembangan instruksional dan (9)Evaluasi. Elemen-elemen ini
digunakan sebagai kerangka kerja untuk membantu peserta didik menjaga proses
tertentu dan isu-isu dalam konteks umum. Unsur-unsur inti yang ada disekitarnya
adalah lingkaran yang mewakili evaluasi formatif dan revisi serta manajemen
proyek, termasuk perencanaan, pelaksanaan, layanan dukungan, dan konfirmasi
evaluasi sumatif.
Singkatnya, buku ini diinformasikan dengan banyak model desain
instruksional. Terkait dengan model ini, penulis membuat secara eksplisit dalam
bab pertama :
1. Desain instruksional membutukah perhatian
yang sistematis dan spesifik
2. Desain instruksional biasanya dimulai dengan
pengembangan tingkat pelatihan
3. Rencana desain instruksional dikembangkan
untuk digunakan tim desain instruksional dalam pembelajaran nyata
4. Semua upaya yang dilakukan bertujuan meningkatkan
kepuasan peserta didik
5. Keberhasilan produk instruksional tergantung
pada keakuratan informasi yang mengalir ke dalam proses desain instruksional
6. Desain intruksional lebih berfokus ke peserta
didik dibanding konten materi
7. Tidak ada cara terbaik untuk merancang
instruksi
Buku ini ditulis dengan baik dan mudah dibaca. Setiap bab mengikuti pola
yang konsisten. Pada awal setiap bab pembaca disajikan dengan skenario
kehidupan nyata, pada umumnya relevan dan menarik untuk mereka yang baru
mengenal desain instruksional. Bagian pengantar diakhiri dengan serangkaian
pertanyaan yang memprovokasi pikiran dan memusatkan perhatian pada masalah yang
relevan dengan bab terkait. Setelah bagian pengantar, ada diagram dari model
desain instruksional yang menyoroti fokus khusus dari bab terkait. Setiap bab
biasanya terdiri dari pembahasan isu-isu kunci yang disorot dalam berbagai
tabel dan diagram. Singkatnya, ada komponen visual yang kuat untuk membantu
memfokuskan diskusi yang selalu ditempatkan di seluruh isi tiap bab. Selain bab
yang jelas dan singkat, terdapat ringkasan yang berisi pengulangan
konsep-konsep utama. Setelah ringkasan dari konsep-konsep kunci, kita dapat
menyimpulkan proses desain instruksional yang dimaksud. Tahap-tahap dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran menurut model dalam buku ini dijelaskan
sebagai berikut :
1. Instructional Problems (Masalah
Pembelajaran). Pada tahapan ini dilakukan analisis tujuan berdasarkan masalah
pembelajaran yang terdapat di dalam kurikulum yang berlaku untuk bahan kajian
yang akan dikembangkan perangkatnya.
2. Leaner Characteristics (Karakteristik Siswa).
Pada tahap ini dilakukan analisis karakteristik siswa yang akan menjadi tempat
implementasi perangkat.
3. Task Analysis (Analisis Tugas). Analisis
tugas merupakan perincian isi mata ajar dalam bentuk garis besar untuk
menguasai isi bahan kajian atau mempelajari keterampilan yang mencakup
keterampilan kognitif, keterampilan psikomotor, dan keterampilan sosial.
Analisis tugas ini meliputi analisis struktur isi, analisis prosedural,
analisis konsep, dan pemrosesan informasi.
4. Instructional Objectives (Merumuskan Tujuan
Pembelajaran). Rumusan tujuan pembelajaran adalah tujuan pembelajaran khusus
yang diperoleh dari hasil analisis tujuan yang dilakukan pada tahap masalah
pembelajaran.
5. Content Squencing (Urutan Materi
Pembelajaran). Pada tahap ini isi pokok bahasan yang akan diajarkan diurutkan
terlebih dahulu. Setelah isi pokok bahasan diurutkan, langkah selanjutnya
adalah menentukan strategi awal pembelajaran.
6. Instructional Strategies (Strategi
Pembelajaran). Strategi pembelajaran yang digunakan menggambarkan urutan dan
metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
7. Instructional Delivery (Cara Penyampaian
Pembelajaran). Metode penyampaian ditentukan berdasarkan tujuan dan lingkungan
pembelajaran, yang dapat bersifat klasikal, kelompok, atau individual.
8. Evaluation Instrumens (Instrumen Penilaian).
Instrumen penilaian disusun berdasarkan tujuan pembelajaran khusus yang telah
dirumuskan.
9. Instructional Resources (Sumber Pembelajaran).
Faktor-faktor yang diperhatikan dalam membuat media pembelajaran yang akan
dipergunakan yaitu ketersediaan secara komersial, biaya pengadaan, waktu untuk
menyediakannya dan menyenangkan bagi siswa.
10. Revision (Revisi Perangkat). Revisi perangkat
pembelajaran dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki perangkat
pembelajaran yang dikembangkan.
11. Formative Evaluation (Penilaian Formatif).
Penilaian formatif adalah penilaian yang dilakukan setiap selesai satu unit
proses pembelajaran.
12. Planning (Perencanaan) dan Project Management
(Manajemen Proyek). Aspek teknis perencanaan sangat mempengaruhi keberhasilan
rancangan pengembangan. Merencanakan pembelajaran merupakan suatu proses yang
rumit sehingga menuntut pengembang perangkat untuk memperhatikan tiap-tiap
unsur dan secara terus menerus menilai kembali hubungan setiap bagian rencana
secara keseluruhan karena setiap unsur dapat mempengaruhi perkembangan unsur
lain.
13. Summative Evaluation (Penilaian Sumatif).
Penilaian sumatif diarahkan pada pengukuran seberapa jauh hasil belajar utama
dicapai pada akhir seluruh pembelajaran, dapat juga berupa kegiatan
menindaklanjuti siswa setelah ia menyelesaikan suatu program pembelajaran untuk
menentukan apakah dan bagaimana ia menggunakan dan menerapkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dipelajarinya dalam program pembelajaran.
14. Support Services (Pelayanan Pendukung).
Pelayanan pendukung meliputi ketersediaan anggaran, fasilitas, bahan,
perlengkapan, kemampuan staf, pengajar, perancang pembelajaran, pakar, dan lain
sebagainya.
Didalam buku ini jelas dijelaskan tahapan-tahapan pembelajaran yang
dimaksudkan agar perancang pembelajaran membuat Desain Instruksional
Pembelajaran yang tidak hanya menitik beratkan pada metode dan materi tetapi
juga memperhatikan komponen-komponen lain yang sangat penting dalam
pembelajaran seperti peserta didik itu sendiri, evaluasi, penilaian dan
pelayanan-pelayanan pendukung. Isi dari buku ini per babnya adalah sebagai
berikut :
·
Bab pertama dengan menyediakan
pembaca dengan pengenalan proses desain instruksional, mengklarifikasi
terminologi, membahas manfaat dari desain instruksional di berbagai pengaturan,
memeriksa beberapa konteks dimana desain instruksional bekerja,
mengidentifikasi tempat dasar yang mendasari proses desain instruksional dan
penyajian gambaran model desain yang diusulkan. Kritik dari desain
instruksional.
·
Bab
2 berfokus pada identifikasi kebutuhan
untuk instruksi. Penting heuristik untuk melakukan penilaian kebutuhan,
analisis tujuan dan penilaian kinerja yang dibahas dalam bab ini dengan mengacu
unik masing-masing teknik ini fitur, dan hubungan antara teknik ini selama
identifikasi pelatihan masalah.
·
Bab
3 membahas karakteristik peserta didik
dan faktor-faktor kontekstual yang harus dipertimbangkan ketika perencanaan
instruksi serta keterbatasan ini dapat menempatkan pada desain.
·
Bab
4 membantu pembaca menentukan konten yang
diperlukan untuk mengatasi kebutuhan instruksional, yang melibatkan topik,
analisis insiden prosedural dan kritis. Setiap cara dijelaskan, dicontohkan
dan didukung dengan langkah-langkah atau isyarat untuk meningkatkan analisis.
·
Bab
5 membahas fungsi tujuan instruksional
diikuti oleh taksonomi untuk kognitif, psikomotor, dan afektif. Beberapa
petunjuk untuk mengembangkan tujuan instruksional di domain yang berbeda
disediakan dengan contoh-contoh bersama dengan metode yang efektif untuk
mengatur dan urutan tujuan.
·
Bab
6 menjelaskan manfaat menggunakan skema
untuk urutan konten instruksional dengan referensi ke Posner dan (1976) Mogok
skema dan teori elaborasi (English & Reigeluth, 1996) sementara fokusnya
adalah pada mantan.
·
Bab
7 menunjukkan strategi instruksional
untuk menyajikan instruksi dengan cara yang berarti sehingga tujuan yang
dikuasai oleh setiap pelajar. Resep untuk mengajar jenis konten yang
berbeda disediakan melalui contoh dan saran implementasi.
·
Bab
8 membahas cara-cara untuk menerapkan
strategi pembelajaran. Ini mengidentifikasi pedoman untuk berbeda
preinstructional strategi, yang diikuti dengan prinsip-prinsip desain pesan
instruksional untuk teks, gambar dan grafik.
·
Bab
9 mengusulkan pedoman yang sangat
berharga untuk menerjemahkan rencana desain instruksional menjadi instruksi. Khususnya
pembahasan pada beban kognitif praktis dan up-to-date. Selain itu, pedoman
pembelajaran yang efektif dalam berbagai pola seperti presentasi kelompok,
self-paced pembelajaran dan kegiatan kelompok kecil interaksi sangat berguna.
·
Bab
10 adalah babak baru dalam edisi ini,
yaitu sekitar pertimbangan desain untuk teknologi berbasis instruksi. Affordances
teknologi berbasis instruksi yang dibahas diikuti oleh sintesis jenis instruksi
komputer atau Web-based, dan desain pertimbangan untuk berbagai pola dan
pengaturan termasuk komputer individual dan web-based instruksi dan kelompok berbasis
jarak instruksi.
·
Bab
11 merumuskan tujuan evaluasi dan membahas
hubungan antara formatif, sumatif dan konfirmatif evaluasi. Hubungan
antara evaluasi dan tujuan instruksional dijelaskan, validitas dan keprihatinan
keandalan dibahas, standar relatif dan absolut dari prestasi yang menjelaskan,
dan diskusi siswa evaluasi diri disertakan.
·
Bab
12 mensintesis cara untuk mengembangkan
instrumen evaluasi atau metode untuk menilai berbagai hasil: Pengetahuan,
keterampilan dan perilaku, dan / atau sikap. Berbeda alat penilaian dan metode
yang dicontohkan diikuti oleh pedoman pengembangan dan implementasi.
·
Bab
13 pedoman mengusulkan untuk menggunakan
formatif, evaluasi sumatif dan konfirmatif untuk menilai kedua mengembangkan
dan program instruksional selesai. Sebuah model dasar untuk perencanaan evaluasi
formatif diikuti oleh jenis umum dan tahap utama dari evaluasi
formatif. Menggunakan evaluasi sumatif untuk memeriksa efektivitas dan
efisiensi program dibahas; pendekatan untuk evaluasi konfirmatif disediakan dan
melaporkan hasil evaluasi tersebut dijelaskan.
·
Bab
14. Setiap teori belajar yang relevan
diikuti oleh prinsip-prinsip desain instruksional dan contoh
aplikasi. Contoh-contoh ini mendukung implementasi dalam bab-bab
sebelumnya dan membenarkan mengapa unit ini dapat lebih bermakna setelah 13 bab
pertama.
·
Bab
15 membahas perencanaan untuk pelaksanaan
instruksional. Sebuah diskusi tentang perubahan terencana (Bhola, 1982)
dan inovasi teori (Rogers, 1995) diikuti dengan penjelasan yang Cler Model
(Bhola, 1982) sebagai kerangka umum untuk mengembangkan rencana
implementasi. Lebih lanjut implementasi keprihatinan keputusan juga
dibahas berkaitan dengan pelatihan instruktur dan peran pengawas.
·
Bab
16 menjelaskan tugas utama, kegiatan dan
peran yang terlibat dalam desain instruksional manajemen proyek. Proyek
kesepakatan dan usulan langkah-langkah persiapan yang dicontohkan, desain
instruksional dalam organisasi dibahas, bekerja sama dengan para pemangku
kepentingan yang berbeda dan tim Anggota dijelaskan, dan pertimbangan hukum
dalam manajemen proyek ID digarisbawahi.