Kamis, 03 Januari 2013

PSIKOLOGI PENDIDIKAN-Keterkaitan Pendidikan Karakter Dengan Pengembangan Nilai, Moral Dan Agama Peserta Didik.


Sebelum mengetahui hubungan pendidikan karakter dengan pengembangan nilai, moral dan agama peserta didik, perlu diketahui definisi masing-masing. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Nilai adalah segala sesuatu yang dianggap berharga, diharapkan, indah dan benar oleh masyarakat yang keberadaannya bersifat abstrak dan ideal. Moral ialah suatu tendensi rohani untuk melakukan seperangkat standar dan norma yang mengatur perilaku seseorang dan masyarakat. Sementara itu, agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan atau kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Hubungan pendidikan karakter dengan pengembangan nilai, moral dan agama peserta didik dapat dilihat dalam tujuan pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah. Pendidikan karakter bertujuan untuk menanamkan dan membentuk karakter peserta didik yang diperoleh dari cobaan, pengorbanan, pengalaman hidup, serta nilai yang ditanamkan sehingga dapat membentuk nilai intrinsik yang akan menjadi sikap dan perilaku peserta didik. Dalam hal ini, nilai berfungsi sebagai materi dalam pendidikan karakter. Nilai ditanamkan kepada peserta didik agar nilai tersebut terinternalisasi pada diri peserta didik. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan moral sebagai pedoman untuk mencapai nilai-nilai yang ingin ditanamkan dalam karakter seorang peserta didik. Salah satu bagian dari pendidikan karakter adalah menanamkan nilai-nilai keagamaan pada diri peserta didik, dengan demikian secara otomatis peserta didik juga telah ditanamkan sisi moralitas berdasarkan sudut pandang keagamaan.
Sebagai contoh pendidikan karakter dalam pembelajaran materi pemasaran kaitannya dengan pengembangan nilai, moral dan agama adalah ketika membahas sub pokok materi “Etika Pemasaran.” Pembelajaran ini menekankan penanaman nilai etika pemasaran yang dijunjung tinggi. Prosedur menjalankan pemasaran suatu produk dianggap sebagai sebuah norma yang harus dilaksanakan dengan kesadaran moral yang baik. Sementara itu, agama dijadikan sebagai sebuah landasan materi dalam penekanan pentingnya etika dan moral dalam menjalankan kegiatan pemasaran.

3 komentar:

  1. Baccarat Rules - The Welsh Premier League
    It is played 라이브 바카라 사이트 on the same poker hand, where the winner of the bet is chosen by the banker or the banker, and then the winner receives two cards with the

    BalasHapus

FILSAFAT-Filsafat Ilmu Ekonomi

·          Epistemologi ilmu ekonomi : Epistemologi ilmu ekonomi membahas tentang asal mula atau sumber, struktur, metode dan validitas ...