Judul Buku :
Design Theories And Models
(Building A Common Knowledge Base)
Pengarang :
Charles M. Regeluth & Alison A. Carr Chellman
Buku ini mengemukakan strategi instruksional merupakan perpaduan dari
urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan siswa, peralatan
dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses instruksional untuk mencapai
tujuan instruksional yang telah ditentukan. Dengan kata lain strategi
instruksional dapat pula disebut sebagai cara yang sistematis dalam
mengkomunikasikan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan
instruksional tertentu. Artinya hal ini berkenaan dengan bagaimana menyampaikan
isi pelajaran.
Dalam setiap pemilihan strategi instruksional para pengajar perlu
mengajukan dua pertanyaan :
1. Seberapa jauh strategi yang disusun itu
didukung dengan teori-teori psikologi dan teori instruksional yang ada?
2. Seberapa jauh strategi yang disusun itu efektif
dalam membuat siswa mencapai tujuan instruksional yang telah ditetapkan?
Kedua pertanyaan ini wajib dijawab terlebih dahulu karena strategi
instruksional ini disusun untuk mencapai tujuan instruksional tertentu, maka ia
harus disusun sesuai dengan Tujuan Instruksioanl Khusus.
Pada dasarnya dalam strategi instruksional terbagi atas empat komponen
utama, yaitu urutan kegiatan instruksional, metode, media, dan waktu.
Komponen utama yang pertama yaitu urutan kegiatan instruksional.
Komponen ini mengandung beberapa komponen yang terdiri dari pendahuluan,
penyajian, dan penutup. Komponen pendahuluan terdiri dari tiga langkah yang
terdiri dari (1)Penjelasan singkat tentang isi pelajaran, (2)Penjelasan
relevansi isi pelajaran baru dengan pengalaman siswa, dan (3)Penjelasan tentang
tujuan instruksional. Komponen penyajian terdiri atas tiga langkah, yaitu (1)Uraian,
(2)Contoh, dan (3)Latihan. Komponen penutup terdiri dari dua langkah yang
terdiri dari tes formatif dan umpan balik dan tindak lanjut.
Komponen utama kedua yaitu : metode instuksional yang terdiri atas
berbagai macam metode yang digunakan dalam setiap langkah pada urutan kegiatan
instruksional. Dalam setiap langkah tersebut mungkin menggunakan satu atau
beberapa metode atau mungkin pula beberapa langkah menggunakan metode yang
sama.
Komponen utama ketiga, yaitu media instruksional yang berupa media cetak
atau media audiovisual yang digunakan pada setiap langkah pada urutan kegiatan
instruksional. Seperti halnya penggunaan metode instruksional, mungkin beberapa
media digunakan pada suatu langkah atau satu media digunakan pada beberapa
langkah.
Komponen utama keempat yaitu waktu. Berapa lama waktu yang digunakan
oleh pengajar dan siswa dalam menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan
instruksional untuk memberikan beberapa ide yang akan membantu menganalisis dan
memahami instruksional desain-teori yang disajikan dalam buku ini.
Pertama, kita akan membahas apa desain instruksional-teori. Ini akan
mencakup diskusi tentang peran bahwa nilai-nilai bermain di instruksional
desain-teori dandiskusi tentang apa teori desain instruksional-tidak. Secara
khusus, kita akan melihat paradigma pendidikan dan pelatihan di mana peserta
didik adalah di bagian atas bagan organisasi daripadabagian bawah. Kemudian kita
akan melihat implikasi bahwa seperti paradigma memiliki instruksional untuk
desain-teori,termasuk sejauh mana beberapa keputusan desain mungkin harus
dibuat oleh peserta didik saatmereka belajar.
Desain Instruksional harus menyediakan:
informasi deskripsi dan contoh-contoh dari tujuan, pengetahuan yang
dibutuhkan, dan pertunjukan diharapkan. Pemikiran praktek, kesempatan bagi
peserta didik untuk terlibat secara aktif dan
reflektif apa pun yang menjadi belajar-menambah angka, pemecahan masalah
kata, menulis esai. Informatif umpan balik jelas dan menyeluruh untuk peserta didik tentang
kinerja mereka, membantu mereka untuk melanjutkan lebih efektif. Kuat intrinsik
atau ekstrinsik motivasi. Kegiatan yang cukup dihargai, baik karena mereka
sangat menarik dan terlibat dalam diri mereka sendiri atau karena mereka
memberi peluang ke prestasi lain yang menyangkut pembelajar .
Kelebihan dalam buku ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Mendiskripsikan secara rinci tentang
sistematika dan komponen Desain Instrusional yang berorientasi membuat sebuah
teori yang lebih langsung berguna untuk pendidik, karena memberikan bimbingan
langsung tentang cara untuk mencapai tujuan mereka.
2. Desain instruksional mengidentifikasi metode
pengajaran dan situasi dimana metode-metode yang harus dan tidak boleh
digunakan. Dalam suatu metode adalah jelas informasi, praktik bijaksana,
informatif umpan balik, dan motivator yang kuat.
3. Dalam semua instruksional desain-teori,
metode pengajaran dapat dipecah menjadi lebih rinci. Komponen metode yang
memberikan pedoman lebih untuk pendidik. Sebuah memberikan informasi yang cukup
tentang komponen untuk masing-masing empat metode dasar. Misalnya, dalam
kerangka didaktik, Perkins menjelaskan beberapa komponen untuk informasi yang
jelas. Identifikasi tujuan bagi siswa;pemantauan dan sinyal proses menuju
tujuan;memberikan contoh dari konsep, demonstrasi, keterkaitan konsep baru
untuk yang lama melalui identifikasi familiar, diperluas, dan baruelemen,
melegitimasi suatu konsep baru atau prosedur dengan cara prinsip siswa sudah
tahu.
4. Metode probabilistik yang berarti para
desainer meningkatkan kemungkinan untuk mencapai tujuan daripada memastikan
pencapaian tujuan. Dalam suatau teori, memberikan contoh berlimpah dari konsep
diperlakukan tidak akan menjamin bahwa tujuan untuk siswa menang akan dicapai.
Tapi, hal itu akan meningkatkan kemungkinan bahwa tujuna pembelajaran akan
tercapai tercapai.
Desain Instruksional yang berorientasi teori, menggambarkan metode
pengajaran dan situasi di mana metode-metode yang harus digunakan, metode dapat
dipecah menjadi komponen yang lebih sederhana metode, dan metode probabilistik.
Masing-masing karakteristik instruksional desain-teori.
Didalam buku ini juga dijelaskan tentang Desain Berorientasi Teori. Karakteristik
penting dari pembelajaran desain-teori adalah bahwa desain berorientasi pada
teori. Hal ini membuat mereka sangat berbeda dari apa yang kebanyakan desain
pembelajaranyang biasanya berpikir
sebagai teori. Teori dapat dianggap sebagai berurusan dengan sebab-akibat
hubungan arus atau dengan peristiwa dalam proses alami, dengan mengingat bahwa
efek-efek atau kejadian yang hampir selalu probabilistik daripada
deterministik. Kebanyakan desainer
berpikir tentang teori-teori yang bersifat deskriptif, yang berarti
bahwa teori menjelaskan efek yang terjadi ketika kelas tertentu peristiwa
kausal terjadi, atau artinya menggambarkan urutan di mana peristiwa tertentu
terjadi. Teori deskriptif dapat digunakan untuk prediksi atau menjelaskan tapi
desain berorientasi teori sangat berbeda dari teori deskriptif.
Teori desain yang preskriptif, dalam arti bahwa para desain
instruksional linier desain pembelajaran menawarkan pedoman seperti apa metode
yang digunakan untuk mencapai tujuan terbaik yang diberikan. Biasanya tidak
preskriptif dalam arti mengeja dengan sangat rinci apa yang harus dilakukan dan
memungkinkan tidak ada variasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar