Mastery
learning adalah salah satu usaha dalam pendidikan yang bertujuan untuk
memotivasi peserta didik mencapai penguasaan terhadap kompetensi tertentu.
Mastery learning dalam proses pembelajaran berbasis kompetensi dimaksudkan
sebagai pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik
menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata
pelajaran tertentu. Strategi belajar tuntas menganut pendekatan individual. Hal
ini berarti meskipun kegiatan belajar ditujukan kepada sekelompok peserta
didik, tetapi mengakui dan melayani perbedaan-perbedaan perorangan peserta
didik sehingga dengan penerapan pembelajaran tuntas memungkinkan berkembangnya
potensi masing-masing peserta didik secara optimal. Dasar pemikiran dari
belajar tuntas dengan pendekatan individual ialah adanya pengakuan terhadap
perbedaan individual masing-masing peserta didik. Salah satu produk mastery
learning sebagai dasar kurikulum tampak dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK). Dasar pemikirannya adalah bahwa dengan sistem pembelajaran yang tepat,
semua peserta didik dapat mempelajari semua bahan yang diberikan dengan hasil
yang baik. Maka, dalam implementasinya perlu diupayakan lingkungan belajar yang
kondusif dengan metode dan media yang bervariasi sehingga memungkinkan setiap
peserta didik belajar dengan tenang dan menyenangkan. KBK dapat diartikan
sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan
melakukan tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya
dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat
kompetensi tertentu. Kegiatan pembelajaran perlu diarahkan untuk membentuk
peserta didik menguasai kompetensi tertentu agar dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan sesuai minat masing-masing peserta didik.
Sebagai contoh
penerapan mastery learning dalam pembelajaran materi pemasaran sub materi
“Media Promosi” dengan standar kompetensi “Menyusun media promosi yang sesuai
dengan spesifikasi produk dan selera pasar.” Dalam pembelajaran ini, peserta
didik diarahkan untuk menguasai standar kompetensinya, tetapi apabila ada
peserta didik yang ingin mempelajari tentang bagaimana cara membuat media
promosi dengan media tertentu, maka pendidik juga harus memfasilitasinya.
Ketuntasan belajar peserta didik dapat dilihat dari sejauh mana peserta didik
mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar