Senin, 17 September 2012

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN-Berfikir Sistemik


Secara umum, sistem menurut saya adalah suatu keseluruhan dari beberapa elemen yang membentuk suatu jaringan kerja sama yang berkaitan satu dengan yang lain serta berinteraksi dengan faktor-faktor lain diluar sistem tersebut untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan berpikir sistemik adalah suatu bentuk pola pikir yang menghubungkan antara satu variabel dengan variabel lain untuk membentuk hubungan yang selaras demi mencapai suatu tujuan.

Berpikir sistemik sangat penting dalam mengembangkan suatu organisasi. Suatu organisasi pasti terdiri dari banyak bagian yang terpisah-pisah dengan karakter dan ciri dari masing-masing bagian yang sulit untuk digabungkan. Maka dari itu, dibutuhkan cara berpikir yang dapat menyatukan bagian-bagian tersebut agar semua bagian tersebut dapat menjadi suatu kesatuan yang harmonis dan membentuk kerja sama demi mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Dengan adanya cara berpikir sistemik, saya yakin akan dapat memudahkan suatu organisasi dalam menyatukan elemen-elemen yang ada didalamnya untuj menjadi satu kesatuan yang utuh dan selaras. Sebagai contoh, seseorang yang mengkonsumsi rokok tentunya didasari oleh keinginan dan kebutuhan terhadap konsumsi atas rokok tersebut. Dalam mengkonsumsi rokok, seseorang membutuhkan rokok sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginanya yang mana menjadi tujuan dari sang konsumen. Selain itu masih juga diperlukan elemen lain yang ditujukan sebagai cara dan sarana dalam mencapai tujuan dari merokok tersebut seperti korek api, cara menghisap rokok, asbak dan lainya. Elemen-elemen ini harus dipadukan sedemikian rupa hingga dapat membentuk suatu kesatuan yaitu kegiatan mengkonsumsi rokok demi mencapai tujuan dari sang konsumen.

Tidak berbeda halnya dengan kehidupan berorganisasi. Berpikir sistemik juga sangat berguna dan bermanfaat. Dengan adanya pola berpikir yang sistemik, akan terjadi keselarasan yang baik sehingga kinerja dari elemen-elemen yang ada di organisasi tersebut dapat bekerja sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas masing-masing. Pola berpikir sistemik mengarahkan bagian atau elemen yang ada agar kerja dari masing-masing bagian tidak mengganggu kerja dari bagian lain atau bahkan menghambat kinerja bagian lain. Dan perlu diingat bahwa kinerja yang maksimal dan sesuai porsi masing-masing dari satu bagian sistem akan mendukung dan mempermudah kinerja bagian lain dalam bekerja dalam kaitanya demi pencapaian suatu tujuan. Contoh dalam organisasi tentang penggunaan cara berpikir yang sistemik adalah tentang suatu perusahaan produksi barang konsumsi. Dalam perusahaan tersebut terdapat banyak bagian-bagian atau sub-sistem yang membangun kerja sama demi mencapai tujuan perusahaan tersebut dalam memproduksi barang. Ada departemen produksi yang bertugas untuk menciptakan barang, ada departemen distribusi yang bertugas menyalurkan barang, ada departemen pemasaran yang bertugas untuk mencari sasaran pasar yang dituju dan masih banyak departemen lain yang ada di perusahaan tersebut yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan. Semua bagian dari perusahaan harus diatur dalam pola berpikir yang sistemik agar dapat bekerja sama dengan baik.

Di dalam perusahaan, pola berpikir sistemik juga sanat memegang peranan dalam keputusan dan kebijakan manajerial. Setiap manajer dalam perusahaan membutuhkan pola berpikir yang demikian untuk mengorganisasikan seluruh bagian dalam perusahaan. Dengan adanya pola pikir seperti ini, keterpaduan antar bagian akan lebih terlihat dan berfungsi secara optimal. Maka dari itu, setiap manajer dalam suatu perusahaan dituntut agar mempunyai pola pikir seperti ini sebagai dasar dan acuan dalam mengendalikan kerja setiap bagian dari perusahaan tersebut.

Pola berpikir sistemik akan mempermudah suatu perusahaan dalam mengorganisasikan antara konteks tujuan dengan masukan (input) sehingga dapat memproses masukan tersebut untuk mendapatkan keluaran (output) produk sepertitujuan dari perusahaan tersebut. Dengan demikian perusahaan akan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan rencana awal dan memiliki kesinambungan yang baik serta dapat menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang setiap saat dapat mengalami perubahan. Seiring dengan perubahan tersebut, system dalam perusahaan juga dapat berubah. Semua tergantung pada bagaimana menysuaikan diri dengan perubahan yang ada.
Pada intinya, pola berpikir sitemik seperti yang telah dijabarkan diatas sangat penting dalam mendukung kinerja daru suatu organisasi atau perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun kerena bermanfaat dalam membentuk keselarasan dan kerja sama yang baik demi pencapaian tujuan. Pola pikir seperti ini wajib dimiliki oleh setiap orang yang menjadi manajer di suatu perusahaan pada departemen apapun. Bahkan tidak hanya seorang manajer, semua orang seharusnya juga mempunyai pola pikir semacam ini untuk mengatur dirinya sendiri yang sebenarnya sudah mempunyai satu sistem yang melekat pada dirinya sendiri seperti tubuh manusia yang juga merupakan satu system yang kompleks namun dapat bekerja dengan selaras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FILSAFAT-Filsafat Ilmu Ekonomi

·          Epistemologi ilmu ekonomi : Epistemologi ilmu ekonomi membahas tentang asal mula atau sumber, struktur, metode dan validitas ...