Secara umum, sistem
menurut saya adalah suatu keseluruhan dari beberapa elemen yang membentuk suatu
jaringan kerja sama yang berkaitan satu dengan yang lain serta berinteraksi
dengan faktor-faktor lain diluar sistem tersebut untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan
berpikir sistemik adalah suatu bentuk pola pikir yang menghubungkan antara satu
variabel dengan variabel lain untuk membentuk hubungan yang selaras demi
mencapai suatu tujuan.
Berpikir sistemik
sangat penting dalam mengembangkan suatu organisasi. Suatu organisasi pasti
terdiri dari banyak bagian yang terpisah-pisah dengan karakter dan ciri dari
masing-masing bagian yang sulit untuk digabungkan. Maka dari itu, dibutuhkan
cara berpikir yang dapat menyatukan bagian-bagian tersebut agar semua bagian
tersebut dapat menjadi suatu kesatuan yang harmonis dan membentuk kerja sama
demi mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Dengan adanya cara berpikir
sistemik, saya yakin akan dapat memudahkan suatu organisasi dalam menyatukan
elemen-elemen yang ada didalamnya untuj menjadi satu kesatuan yang utuh dan
selaras. Sebagai contoh, seseorang yang mengkonsumsi rokok tentunya didasari
oleh keinginan dan kebutuhan terhadap konsumsi atas rokok tersebut. Dalam
mengkonsumsi rokok, seseorang membutuhkan rokok sebagai alat untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginanya yang mana menjadi tujuan dari sang konsumen. Selain
itu masih juga diperlukan elemen lain yang ditujukan sebagai cara dan sarana
dalam mencapai tujuan dari merokok tersebut seperti korek api, cara menghisap
rokok, asbak dan lainya. Elemen-elemen ini harus dipadukan sedemikian rupa
hingga dapat membentuk suatu kesatuan yaitu kegiatan mengkonsumsi rokok demi
mencapai tujuan dari sang konsumen.
Tidak berbeda halnya
dengan kehidupan berorganisasi. Berpikir sistemik juga sangat berguna dan
bermanfaat. Dengan adanya pola berpikir yang sistemik, akan terjadi keselarasan
yang baik sehingga kinerja dari elemen-elemen yang ada di organisasi tersebut
dapat bekerja sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas masing-masing. Pola
berpikir sistemik mengarahkan bagian atau elemen yang ada agar kerja dari
masing-masing bagian tidak mengganggu kerja dari bagian lain atau bahkan
menghambat kinerja bagian lain. Dan perlu diingat bahwa kinerja yang maksimal
dan sesuai porsi masing-masing dari satu bagian sistem akan mendukung dan
mempermudah kinerja bagian lain dalam bekerja dalam kaitanya demi pencapaian
suatu tujuan. Contoh dalam organisasi tentang penggunaan cara berpikir yang
sistemik adalah tentang suatu perusahaan produksi barang konsumsi. Dalam
perusahaan tersebut terdapat banyak bagian-bagian atau sub-sistem yang
membangun kerja sama demi mencapai tujuan perusahaan tersebut dalam memproduksi
barang. Ada
departemen produksi yang bertugas untuk menciptakan barang, ada departemen
distribusi yang bertugas menyalurkan barang, ada departemen pemasaran yang
bertugas untuk mencari sasaran pasar yang dituju dan masih banyak departemen
lain yang ada di perusahaan tersebut yang bekerja sama dalam usahanya mencapai
tujuan perusahaan. Semua bagian dari perusahaan harus diatur dalam pola
berpikir yang sistemik agar dapat bekerja sama dengan baik.
Di dalam perusahaan,
pola berpikir sistemik juga sanat memegang peranan dalam keputusan dan
kebijakan manajerial. Setiap manajer dalam perusahaan membutuhkan pola berpikir
yang demikian untuk mengorganisasikan seluruh bagian dalam perusahaan. Dengan
adanya pola pikir seperti ini, keterpaduan antar bagian akan lebih terlihat dan
berfungsi secara optimal. Maka dari itu, setiap manajer dalam suatu perusahaan
dituntut agar mempunyai pola pikir seperti ini sebagai dasar dan acuan dalam
mengendalikan kerja setiap bagian dari perusahaan tersebut.
Pola berpikir
sistemik akan mempermudah suatu perusahaan dalam mengorganisasikan antara
konteks tujuan dengan masukan (input) sehingga dapat memproses masukan tersebut
untuk mendapatkan keluaran (output) produk sepertitujuan dari perusahaan
tersebut. Dengan demikian perusahaan akan dapat berjalan dengan baik sesuai
dengan rencana awal dan memiliki kesinambungan yang baik serta dapat
menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang setiap saat dapat mengalami
perubahan. Seiring dengan perubahan tersebut, system dalam perusahaan juga
dapat berubah. Semua tergantung pada bagaimana menysuaikan diri dengan
perubahan yang ada.
Pada intinya, pola
berpikir sitemik seperti yang telah dijabarkan diatas sangat penting dalam
mendukung kinerja daru suatu organisasi atau perusahaan yang bergerak dalam
bidang apapun kerena bermanfaat dalam membentuk keselarasan dan kerja sama yang
baik demi pencapaian tujuan. Pola pikir seperti ini wajib dimiliki oleh setiap
orang yang menjadi manajer di suatu perusahaan pada departemen apapun. Bahkan
tidak hanya seorang manajer, semua orang seharusnya juga mempunyai pola pikir
semacam ini untuk mengatur dirinya sendiri yang sebenarnya sudah mempunyai satu
sistem yang melekat pada dirinya sendiri seperti tubuh manusia yang juga
merupakan satu system yang kompleks namun dapat bekerja dengan selaras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar