Perekonomian dalam suatu negara
adalah salah satu hal vital yang akan mempengarhi bidang lain yang berkaitan
dengan kehidupan seluruh elemen di negara tersebut. Maka dari itu, pembangunan
perekonomian sangatlah penting untuk diperhatikan keberlangsungannya. Dalam
melakukan pembangunan perekonomian disuatu negara, ada beberapa pola
pembangunan perekonomian yang dapat diterapkan. Pembangunan ekonomi dapat dilakukan
dengan melakukan penghapusan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, pembangunan
yang berorientasi pada pertumbuhan dan pemenuhan kebutuhan pokok. Masing-masing
mempunyai keunggulan serta kelemahan tersendiri. Namun jika disesuaikan dengan
keadaan Indonesia saat ini, pasti ada satu pola pembangunan perekonomian yang
paling cocok. Dalam bahasan selanjutnya, saya akan memilh satu pola pembangunan
yang menurut saya paling cocok diterapkan dalam pembangunan perekonomian di Indonesia
saat ini.
Permasalahan perekonomian di
Indonesia yang sampai saat ini belum jelas penyelesaiannya tidak lepas dari
problematika lapangan kerja sebagai salah satu faktor perkembangan perekomomian
di sebuah negara. Berangkat dari hal inilah, saya menilai bahwa pola pembagunan
perekonomian yang paling cocok diterapkan di Indonesia adalah pola pembangunan
perekonomian yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja. Ada beberapa
alasan yang mendasari mengapa pola pembangunan perekonomian yang berorientasi
pada penciptaan lapangan kerja dinilai paling cocock untuk diterapkan di
Indonesia.
Pertama, jika pola pembangunan
perekonomian yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja dapat dilakukan
dengan baik, maka tujuan-tujuan umum dari pola pembangunan perekonomian lainnya
juga akan tercapai. Atau dengan kata lain bahwa pola pembangunan yang
berorientasi pada penciptaan lapangan kerja dapat mengakomodir tujuan-tujuan
umu dari keseluruhan pola pembangunan perekonomian yang ada. Ketika lapangan
kerja berhasil diciptakan, maka angkatan kerja aktiv dapat memperoleh
pekerjaan. Dengan demikian, para pekerja akan mendapat imbalan (Upah/Gaji) yang
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka. Namun yang perlu
diperhatikan terkait dengan hal ini adalah bagaimana kesesuaian antara tingkat
upah dengan bidang pekerjaan yang dikerjakan oleh seorang tenaga kerja yang
harus sesuai antara bidang dan berat pekerjaan dengan imbalan yang diterima.
Keberhasilan penciptaan lapangan kerja juga akan mengakibatkan perekonomian
bertumbuh. Jika lapangan kerja bertambah, maka output produksi dalam negeri
akan naik juga. Dengan demikian pendapatan nasional juga akan naik sehingga
perkonomian nasional dapat dikatakan bertumbuh. Penciptaan lapangan kerja juga
akan membuat tingkat kemiskinan menurun. Lapangan kerja yang diciptakan akan
menyerap tenaga kerja, maka pengangguran yang dalam hal ini disebut-sebut
sebagai sebab utama tingginya tingkat kemiskinan akan berkurang jumlahnya dan
lama kelamaan jumlahnya akan semakin sedikit.
Kedua, penciptaan lapangan kerja di
dalam negeri akan mempermudah pemerintah dalam mengambil keputusan dan
kebijakan dalam beberapa bidang lain selain bidang ekonomi. Terkait dengan hal
ini, kenyataan bahwa hubungan Indonesia dengan Malaysia yang semakin hari
semakin memburuk menjadi salah satu baan pertimbangan. Tercatat bahwa 21,7%
tenaga buruh dan pembantu rumah tangga di Malaysia adalah Warga Negara
Indonesia yang menjadi TKI disana. Jika lapangan kerja berhasil diciptakan di
dalam negeri, bisa saja pemerintah mengambil kebijakan untuk menarik tenaga
kerja yang ada di Malaysia untuk dipekerjakan di Indonesia. Dengan demikian,
kekhawatiran pemerintah dalam mengambil kebijakan yang berhubungan dengan
pertikaian dengan Malaysia akan lebih mudah karena pemerintah tidak perlu
terlalu khawatir dengan tenaga kerja yang ada disana. Selain itu, nilai jual
tenaga kerja Indonesia juga akan meningkat dimata internasional.
Ketiga, penciptan lapangan kerja
akan menurunkan tingkat pertumbuhan jumlah penduduk. Alasan ketiga ini
didasarkan pada fakta Negara Jepang yang mempunyai tingkat pertumbuhan jumlah
penduduk yang rendah. Jika tingkat pengangguran rendah dan intensitas bekerja
tinggi, masyarakat akan cenderung mengalokasikan waktu lebih banyak untuk
bekerja dibanding hanya sekedar menganggur di rumah yang akan menyebabkan
tingkat pertumbuhan jumlah penduduk tinggi. Hubungan lain dari alasan yang
ketiga ini adalah jika masyarakat yang dalam hal ini adalah tenaga kerja, jika
mempunyai karier yang mapan akan membuat tingkat perkawinan muda menurun.
Karier yang mapan membuat sebagian orang lebih lama berfikir dalam menentukan
pilihan menikah pada usia berapa. Jika tingkat kawin muda ini berhasil turun
karena penciptaan lapangan kerja, maka pertumbuhan penduduk juga akan lebih
kecil dan lebih mudah untuk dikendalikan.
Keempat, penciptaan lapangan kerja
akan membuat perekonomian semakin stabil. Jika lapangan kerja jumlahnya sanggup
untuk menampung jumlah tenaga kerja yang ada, maka perekonomian nasional lebih
dapat dikendalikan. Hal ini terjadi karena kebutuhan dalam negeri dapat
dipenuhi, lebih lanjut jika output produksi dapat di eksport ke luar negeri
akan lebih memudahkan pemerintah dalam mengelola perekonomian.
Yang menjadi tantangannya adalah
bagaimana pemerintah dapat mewujudkan jumlah lapangan kerja yang cukup untuk
dapat menampung jumlah tenaga kerja yang sedemikian banyak_??
Pemerintah seharusnya tidak bekerja
secara individualistis jika benar-benar ingin mewujudka hal ini. Pemerintah
seharusnya dapat merangsang masuknya investor yang mau menginvestasikan modal
untuk membangun suatu industri yang mampu menyerap tenaga kerja lokal. Hal ini
terkait dengan kendala modal yang dimiliki pemerintah untuk membangun sebuah
industri kebanyakan berasal dari hutang luar negeri sehingga dengan adanya
investor, pemerintah tidak perlu melakukan peminjaman modal asing yang nantinya
juga akan mempengaruhi jumlah hutang luat negeri. Sektor swasta juga harus
diperhatikan demi penciptaan lapangan kerja yang banyak. Kerja sama antara
pihak pemerintah dan swasta akan mempermudah dalam penciptaan lapangan kerja.
Namun, tetap perlu pengawasan terhadap perusahaan swasta yang ada agar
keuntungan tidak hanya didapat oleh pihak-pihak tertentu, tetapi dapat juga
dimiliki oleh masyarakat luas. Pemerintah juga harus benar-benar membantu usaha
kecil dan menengah yang dapat menerap tenaga kerja, khususnya usaha yang
menggunakan konsep padat karya. Tidak hanya sebatas pemberian pinjaman modal,
namunpengelolaan yang terarah juga akan membantu terwujudnya lapangan kerja
yang mampu menyejahterakan rakyat.
JAYALAH
INDONESIA, JAYALAH NEGERIKU_!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar