Kita
ini manusia dan perlu diketahui serta disadari bahwa setiap manusia dibekali
Tuhan dengan berbagai “peralatan” untuk hidup. Ada banyak anugerah Tuhan yang
dapat kita gunakan untuk saling mengenal dan menjalin hubungan dengan sesama
manusia. Berhubungan dengan sesama manusia dapat dilakukan melalui beberapa
cara, saling raba, saling sapa bahkan lewat telepati pun bisa dilakukan. Cara
yang paling sering digunakan adalah dengan saling sapa. Proses saling sapa ini
merupakan suatu bentuk komunikasi. Komunikasi sendiri dapat diartikan sebagai
proses penyampaian pesan/informasi dari satu pihak kepada pihak lain. Ada
beberapa hal yang mutlak diperlukan dalam berkomunikasi, antara lain :
1. Komunikator : Pemberi/Pihak yang menyampaikan
informasi/pesan
2.
Komunikan : Penerima/Pihak yang menerima
informasi/pesan
3. Informasi/pesan :
Pengetahuan dari berbagai sumber
Satu
hal penting yang mutlak dibutuhkan seseorang jika ingin aktiv dalam komunikasi
adalah dengan menjadi komunikator. Komunikator yang baik adalah komunikator
yang mempunyai keahlian dalam menyampaikan pesan/informasi. Komunikator adalah
public speaker yang baik, oleh karena itu mereka harus mempunyai speaking skill
yang baik pula. Public Speaking adalah seni dalam berkomunikasi yang dilakukan
secara lisan tentang sesuatu hal atau topik dihadapan orang lain. Ada banyak
kesempatan dimana seseorang dituntut untuk menjadi seorang public speaker
seperti pada saat memimpin rapat, diskusi kelompok, berdebat, bercerita, menjadi
moderator, memandu acara, presentasi, mengajar dan bahkan pada saat
mengungkapkan cinta pada seseorang. Tujuan dari berbicara di hadapan orang lain
antara lain :
1. Mempengaruhi orang lain
2.
Mengajar
dan mendidik orang lain
3.
Mengubah
opini orang lain
4.
Memberikan
penjelasan lebih lanjut
5. Memberikan informasi
Ada
beberapa metode dalam public speaking, namun secara garis besar dapat
dikelompokkan ke dalam tiga metode, diantaranya :
1.
Impromtu speech : Tidak banyak persiapan, spontanitas.
2.
Manuscript speech : Persiapan matang, ada naskah atau acuan,
melihat naskah dalam menyampaikan gagasan.
3.
Extemporaneous speech : Persiapan matang, tanpa naskah,
penyampaian gagasan secara informatif dan komunikatif, bebas berimprovisasi.
Secara
metodis, public speaking memang terlihat mudah. Namun, pada kenyataannya masih banyak
orang yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang banyak,
terutama ketika dituntut untuk bicara di depan orang banyak. Orang yang rendah
diri atau depresif ialah mereka yang tidak pernah mencoba menunjukkan potensi
yang ia miliki. Akibatnya, rasa percaya diri
tetap terkalahkan oleh rasa takut dan rasa gugup yang selalu membayangi
pikirannya sebelum bertindak.
Dalam Melaksanakan Public
Speaking maka dikenal Alur kegiatan Public Speaking yang tersusun dalam
tahap-tahap berikut ini :
1. Mengatasi hambatan
pribadi. Banyak hal yang kadang mengganggu kita dalam menjadi komunikator yang
baik. Berdasarkan penelitian terhadap 3.000 warga Amerika Serikat, gangguan
yang paling dominan adalah rasa gugup, takut salah dan ketidakmampuan
mengendalikan detak jantung. Perlu disadari bahwa ketakutan itu perlahan-lahan
akan hilang apabila kita sering mencoba melakukan hal yang kita takutkan, lalu
membuat kesalahan, dan kemudian dengan cermat mengambil pelajaran dari setiap
pengalaman yang didapatkan. Seperti yang dinyatakan oleh Dale Carnegle, 2006,
bahwa cara tercepat dan terbaik untuk mengalahkan rasa takut adalah dengan
melakukan apa yang kita takutkan. Kiat-kiat menghadapi kecemasan, rasa grogi
dan rasa takut antara lain :
·
Mengorganisasikan bahan/materi
·
Visualisasi
·
Berlatih
·
Kontak mata
·
Relaksasi dan pernafasan
2. Public speaker terlebih
dahulu harus memilih pesan yang akan disampaikan. Hal
ini dilakukan untuk mensiasati tidak adanya kerancuan pesan karena tidak ada
fokus masalah yang akan disampaikan. Perhatikan setiap informasi dengan tingkat
kepentingannya dan urutan penyampaiannya. Biasanya, ada informasi yang saling
terkait, hendaknya informasi yang saling terkait ini disampaikan secara
sistematis untuk mempermudah audiens dalam memahami isi pesan.
3. Public speaker
merancang tata cara penyampaian pesan. Yakni dengan
menentukan akan memulai dengan bahasa apa, dengan gaya berbicara seperti apa,
dan apakah hal-hal tersebut telah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
·
Pendahuluan (Apa yang mau disampaikan, Tujuan penyampaian)
·
Dasar-dasar penyampaian (Kapasitas komunikator, Materi utama)
·
Gagasan utama dan sub gagasannya jika ada (Isi gagasan dan
pertimbangan)
·
Kalimat peninjauan dan peneguhan (Sisi positif/negatif gagasan)
·
Kesimpulan (Harapan/Penekanan)
4. Public speaker
merencanakan bagan penyampaian pesan. Yakni menentukan
terlebih dahulu apa yang akan dilakukan diawal, tengah hingga akhir. Baik
dari pembukaan, joke sebagai selingan hingga kata-kata mutiara pembangkit
semangat atau pembuka inspirasi.
5. Public speaker
menambahkan isi pesan yang disesuaikan
dengan tujuan public speaking, baik ilmiah
maupun bukan ilmiah. Dengan melakukan kegiatan terakhir ini maka
pesan yang disampaikan diharapkan dapat lebih bermakna. Dapat berupa pernyataan,
pertanyaan ataupun kata-kata singkat yang merujuk pada suatu protes.
Beberapa
ide yang dapat membantu anda untuk menjadi public speaker yang baik adalah
sebagai berikut :
1. Teknik pernafasan yang
baik. Posisi yang baik untuk mengontrol pernapasan adalah berdiri tegak agar
memberikan ruang yang lebih baik kepada paru-paru. Untuk berbicara di depan
publik, diperlukan ruang suara yang solid agar dapat menyampaikan kalimat yang
panjang pada volume suara yang benar.
2. Pengaturan volume suara
dan nadanya. Keberhasilan dalam berbicara tidak selalu ditentukan oleh kerasnya
suara. Volume suara ketika berbicara di depan publik hanya sedikit lebih keras
dari volume berbicara sehari-hari. Berbicara dengan volume keras hanya
diperlukan pada bagian-bagian tertentu saja. Selebihnya, berbicara keras
terlalu sering dapat menyebabkan tenggorokan rusak dan audiens pun bosan.
3. Pembukaan yang baik.
Pembukaan adalah kesan pertama, artinya hal itu dapat mempengaruhi pandangan
audiens terhadap public speaker selama presentasi. Sesingkat
apapun waktu untuk melakukan presentasi, pembukaan tetaplah harus penuh
kehangatan. Pembukaan dapat dilakukan dengan sebuah ilustrasi atau cerita yang
sedang marak, tetapi relevan dengan topik pembiaraan. Saat menyampaikannya,
tunjukkan wajah yang bersahabat, ramah, dan dekat.
4. Gunakanlah candaan
ringan. Humor kemungkinan mengandung resiko. Hal ini dikarenakan oleh sifatnya
yang universal, sedangkan selera tiap individu sanagt personal dan individual.
Tetapi, meskipun mengandung resiko humor yang baik dapat menjadi awal yang
efektif untuk mencari perhatian para pendengar. Bahan-bahan joke sangat
luas, karena dapat diambil dari berbagai cerita, kasus sehari-hari, gambar
iklan, pengalaman orang lain, hasil riset, dan sebagainya.
Beberapa
hal yang perlu anda perhatikan supaya anda dapat menjadi public speaker yang
baik antara lain sebagai berikut :
1. Sedapat mungkin
lakukanlah persiapan, entah sesingkat apapun itu. Persiapan akan membantu anda
untuk lebih fokus pada materi atau pesan yang akan anda sampaikan. Oleh karena
itu, disarankan jika anda mengikuti sebuah forum, bawalah ertas dan alat tulis
untuk setidaknya dapat anda gunakan berbicara pada diri sendiri.
2. Netralisir rasa gugup,
grogi dan gemataran sebelum anda bicara. Dapat dilakukan dengan teknik
pernafasan dan melakukan hal-hal yang anda senangi sebatas itu layak untuk
dilakukan. Hal ini penting karena jika anda dapat “menjinakkan” diri anda
sendiri, akan lebih mudah anda “menjinakkan” audiens.
3. Buatlah diri anda nyaman
dalam memberikan informasi, terutama ketika anda akan menjadi seseorang yang
dominan dalam sebuah pembicaraan. Hal-hal yang harus anda perhatikan adalah
penampilan anda. Cantik dan ganteng bukan ukuran, yang terpenting adalah
bagaimana anda mampu membuat diri anda senyaman mungkin dengan style dan
penampilan anda.
- Jangan terlalu memikirkan hal-hal negatif tentang
public speaker seperti anggapan bahwa orang yang banyak bicara di dalam
sebuah forum dinilai sebagai orang yang sok tahu dan terlalu banyak
bicara.
- Yakinkan diri anda bahwa anda punya kemampuan
untuk berbicara dihadapan orang banyak. Hal ini dibutuhkan siasat yang
cerdas dan subjektif karena setiap orang punya cara yang berbeda dalam
membuat dirinya mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi. Umumnya, dapat
dilakukan dengan melihat track record diri sendiri dan track record
audiens. Anda boleh acuhkan hal itu ketika anda punya keberanian yang
tinggi. Yakinlah bahwa apa yang anda sampaikan itu penting untuk audiens.
- Lakukan pendahuluan sebaik mungkin untuk
memunculkan kesan menarik pada awal pembicaraan supaya audiens juga
tertarik dan penasaran dengan materi anda.
- Melatih penekanan intonasi suara agar presentasi
hidup dan menarik.
- Pilihlah kata-kata yang mempunyai kekuatan.
- Tampil penuh Percaya diri dengan menjadikan Audience
sebagai sahabat.
- Manajemen waktu dalam Presentasi.
- Melatih ketenangan, konsentrasi dan pengendalian
diri saat tampil supaya dapat menajawab pertanyaan dari audiens.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar