Senin, 17 September 2012

EK.PEMBANGUNAN-Teori Pembangunan Ekonomi Adam Smith


Adam Smith meyakini berlakunya doktrin “Hukum alam” dalam persoalan ekonomi. Ia menganggap setiap orang sebagai hakim yang paling tahu akan kepentingannya itu demi keuntungannya sendiri. Dalam mengembangkan kepentingan pribadinya itu, orang akan memerlukan barang-barang keperluan hidupnya sehari-hari. Dalam melakukan ini, setiap individu akan dibimbing oleh “sesuatu yang tak terlihat “. Setiap orang jika dibiarkan bebas akan berusaha memaksimalkan kesejahteraan mereka secara agregrat. Pada dasarnya, Adam Smith menentang setiap campur  tangan pemerintah dalam Industri dan Perdagangan. Ia adalah penganut paham perdagangan bebas dan peganjur kebijaksanaan “Pasar bebas” dalam ekonomi. Kekuatan yang tak terlihat yaitu pasar persaingan sempurna yang merupakan mekanisme menuju keseimbangan secara otomatis, cenderung untuk memaksimumkan kesejahteraan nasional.

·         Pembagian Kerja.
Pembagiaan kerja adalah titik permulaan dari Teori Pertumbuhan Adam Smith yang meningkatkan daya produktivitas tenaga kerja. Ia menghubungkan kenaikan itu dengan :
1.      Meningkatkan ketrampilan kerja.
2.      Penghematan waktu dalam produksi.
3.      Penemuan mesin yang menghemat tenaga.
Penyebab terakhir dari kenaikan produktivitas itu bukan berasal dari tenaga kerja tetapi dari modal. Teknologi majulah yang melahirkan pembagian kerja dan perluasan pasar. Tetapi apa yang mengarahkan pada pembagian kerja adalah kecenderungan tertentu pada sifat manusia, yaitu kecenderungan untuk tukar-menukar, barter dan mempertukarkan suatu barang dengan barang lain. Akan tetapi, pembagian kerja tergantung pada besarnya pasar. Oleh karena itu, perluasan perniagaan dan perdagangan internasional sangat bermanfaat, dengan meningkatnya jumlah penduduk dan fasilitas transportasi terjadi, pembagian kerja yang semakin meluas dan peningkatan modal yang semakin besar.
·         Proses Pemupukan Modal.
Adam Smith menekankan, pemupukan modal harus dilakukan lebih dahulu daripada pembagian kerja. Seperti ahli ekonomi modern, Smith menganggap pemupukan modal sebagai suatu syarat mutlak bagi pembangunan ekonomi. Dengan demikian permasalahan pembangunan ekonomi secara luas adalah kemampuan manusia untuk lebih banyak menabung dan menanam modal. Modal suatu bangsa meningkat dengan cara yang sama seperti meningkatnya modal perseorangan yaitu dengan jalan memupuk dan menambah secara terus menerus tabungan yang mereka sisihkan dari pendapatan. Maka dari itu, cara yang paling cepat adalah dengan menanamkan modal sedemikian rupa sehingga dapat memberikan penghasilan yang paling besar pada seluruh penduduk agar mereka dapat menabung sebanyak-banyaknya. Dengan demikian tingkat investasi akan ditentukan oleh tingkat tabungan dan tabungan sepenuhnya diinvestasikan.
·         Peranan Tingkat Suku Bunga Dalam Pembangunan Ekonomi.
Adam Smith menulis bahwa dengan adanya peningkatan kemakmuran, kemajuan dan jumlah penduduk, tingkat suku bungan akan menurun, dan akibatnya persediaan modal akan membengkak. Alasannya, dengan tingkat suku bunga yang rendah para lintah darat terpaksa meminjamkan uangnya dalam jumlah lebih besar untuk mendapatkan lebih banyak bunga dengan maksud mempertahankan standar hidupnya. Jadi dengan menurunnya tingkat suku bunga, jumlah modal yang dipinjamkan akan meningkat, tetapi bila tingkat suku bunga turun terlalu rendah para lintah darat tidak sanggup untuk meminjamkan uangnya lebih banyak lagi. Dalam keadaan seperti ini, mereka akan memilih investasi dan menjadi pengusaha. Jadi, walaupun tingkat suku bunga menurun, akhirnya terdapat pula peningkatan pemupukan modal dan kemajuan ekonomi.
·         Agen Pertumbuhan.
Menurut Adam Smith, para petani, produsen dan pengusaha merupakan agen kemajuan dan pertumbuhan ekonomi. Adalah perdagangan bebas dan persaingan, yang mendorong mereka memperluas pasar, yang pada gilirannya memungkinkan pembangunan ekonomi. Fungsi ketiga agen itu saling berkaitan erat. Bagi Smith, pembangunan pertanian mendorong peningkatan pekerjaan konstruksi dan perniagaan. Pada waktu terjadi kenaikan surplus pertanian sebagai akibat pembangunan ekonomi, maka permintaan akan jasa perniagaan dan barang pabrikan akan meningkat pula. Ini akan membawa kemajuan pada perniagaan dan berdirinya industri manufaktur. Pada sisi lain, pembangunan tersebut akan meningkatkan produksi pertanian apabila para petani menggunakan teknik produksi yang canggih. Jadi pemupukan modal dan pembangunan ekonomi terjadi karena tampilnya para petani, produsen, dan pengusaha.
·         Proses Pertumbuhan.
Menurut Adam Smith, proses pertumbuhan bersifat menggumpal (kumulaitf). Apabila timbul kemakmuran sebagai akibat kemajuan di bidang pertanian, industri manufaktur, dan perniagaan, kemakmuran itu akan menarik kepemupukan modal, kemajuan teknik, meningkatnya jumlah penduduk, perluasan pasar, pembagian kerja, dan kenaikan keuntungan secara terus-menerus (semua ini terjadi dalam apa yang disebut Smith “Situasi Progresif” yang dalam kenyataanya merupakan keadaan yang menyenangkan bagi seluruh lapisan masyarakat). Dalam keadaan yang maju seperti ini, sementara masyarakat meraih hasil-hasil yang lebih baik, keadaan buruh miskin menjadi kelompok yang paling bahagia dan nyaman. Tetapi proses ini ada akhirnya, kelangkaan sumber daya pada akhirnya memberhentikan pertumbuhan. Smith menulis, dalam suatu negara yang telah sanggup memperoleh kemakmuran seperti itu karena sifat tanah dan iklimnya, dan situasinya lebuh memungkinkan dibandingkan dengan negara lain yang karena itu tidak dapat maju lebih jauh,dan yang tidak akan mungkin mundur, baik upah buruh maupun keuntungan stok mungkin akan menjadi sangat rendah. Didalam negara kaya seperti ini, persaingan dalam mencari pekerjaan akan mengurangi upah sampai tingkat hidup minimal dan persaingan antar pengusaha akan menghasilkan keuntungan yang terendah. Sekali keuntungan menurun, ia akan menurun terus. Investsi juga akan menurun dan dengan jalan demikianlah hasil akhir dari Kapitalisme akan berupa suatu keadaan yang Statisioner. Apabila ini tejadi, pemupukan modal berhenti, penduduk menjadi statisioner, keuntungan minimum, upah berada pada tingkat kehidupan minimal, tidak ada perubahan terhadap pendapatan perkapita, serta produksi dan perekonomian menjadi macet.

·         PENERAPAN TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI ADAM SMITH DI INDONESIA
Disadari atau tidak, teori pembangunan ekonomi yang dikemukakan oleh Adam Smith ini telah diterapkan di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari fakta bahwa ada sebagian pasar barang atau jasa yang sudah bermodel persaingan sempurna. Fakta yang terlihat adalah bagaimana pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang selalu diprakarsai bukan hanya oleh pemerintah, tetapi peran serta pihak swasta juga ikut memberikan andil besar. Masyarakat tidak hanya menggantungkan diri pada kebijakan pemerintah dalam menjalankan roda perekonomian, tetapi mereka juga memunculkan inisiatif-inisiatif dalam kegiatan ekonominya. Contoh yang paling kentara adalah maraknya bisnis dengan konsep wirausaha dan maraknya usaha waralaba. Namun, teori pembangunan ekonomi ini belum 100% ada di Indonesia. Bukti nyatanya adalah masih adanya campur tangan dari pemerintah dalam mengendalikan perekonomian melalui kebijakan-kebijakan yang diambil dan penataan hukum yang masih mencampuri kehidupan perekonomian nasional seperti kebijakan BLT, proteksi, pembatasan inpor-ekspor dan kebijakan-kebijakan lain.

·         KELEMAHAN TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI ADAM SMITH
1.      Persaingan yang sempurna pada pasar barang dan jasa yang menyebabakan kalangan yang tidak mempunyai modal yang cukup kuat akan tergusur dari perekonomian.
2.      Tidak adanya peran serta pemerintah sehingga pengawasan tidak dapat dilakukan secara penuh yang akan membuat kalangan menengah kebawah sulit untuk bersaing.
3.      Pertumbuhan yang bertumpu pada penanaman modal akan sangat bergantung pada investasi yang tertanam, sehingga jika investasi menurun karena tidak ada modal, perekonomian akan sulit untuk bertumbuh.
4.      Pentingnya skill dalam mencari pekerjaan membuat persaingan didunia kerja semakin berat yang kemungkinan akan membebani orang dengan tingkat pendidikan rendah dan orang yang tidak mempunyai skill yang cukup akan tergusur dari dunia kerja.
5.      Penggunaan teknologi akan membuat pengangguran semakin besar jika skill tenaga kerja tidak dapat mengimbangi penggunaan mesin dan teknologi lain dalam praktek penyelenggaraan perekonomian.
6.      Masih adanya ketergantungan pada sumber daya alam sehingga teori pembangunan ekonomi ini sulit diterapkan di Negara-negara yang kondisi alamnya tidak subur.

·         KEKUATAN TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI ADAM SMITH
1.      Persaingan yang sempurna memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai maksimalisasi nilai usahanya. Dengan demikian, seseorang atau badan usaha tertentu dapat mencapai tingkat kemakmuran yang lebih tinggi secara terus menerus bergantung pada seberapa kuat usahanya dalam bersaing di pasar bebas dan seberapa besar modal yang dipunyai untuk dapat mengembangkan usahanya.
2.      Agen pertumbuhan yang melibatkan banyak partisipan didalmnya membuat kemungkinan terjadinya jalinan kerjasama yang kuat antara pelaku-pelaku ekonomi yang akan membuat tingkat ketergantungan yang tinggi sehingga kerjasama juga akan erat.
3.      Adanya peran serta dari pihak swasta yang akan mempermudah pengembangan perekonomian karena akan memperkuat struktur modal sebagai tonggak awal investasi.
4.      Penggunaan teknologi akan membuat pola pengembangan pendidikan dan iptek juga akan diperhatikan dengan seksama sehingga pola pengambilan kebijakan akan sangat dekat hubunganya antara satu kebijakan dengan kebijakan lain yang juga sama arah tujuan serta sasarannya.
5.      Pola pembangunan perekonomian yang masih menggunakan tenaga manusia. Sehingga ada kemungkinan untuk mewujudkan usaha padat karya didalam perekonomian demi mengurangi tingkat pengangguran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FILSAFAT-Filsafat Ilmu Ekonomi

·          Epistemologi ilmu ekonomi : Epistemologi ilmu ekonomi membahas tentang asal mula atau sumber, struktur, metode dan validitas ...