BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dasa Samirono sebagai
salah satu wilayah di Kabupaten Semarang yang dikenal sebagai daerah pertanian
dan peternakan yang unggul, mempunyai potensi untuk lebih berkembang. Kekayaan
sumber daya yang dimiliki oleh Desa Samirono sangatlah beragam, mulai dari
sumber daya dibidang peternakan hingga potensi-potensi dibidang pertanian yang
dapat dikembangkan untuk lebih menyejahterakan penduduknya. Dari kedua bidang
inilah, harus dibuat sebuah model perencanaan pengembangan supaya sumber-sumber
yang ada dapat dimaksimalkan dengan tujuan pengembangan ekonomi secara umum di
Desa Samirono.
Dibidang pertanian, Desa
Samirono mempunyai beberapa potensi yang belum dikembangkan secara maksimal. Lahan
pertanian yang belum digarap secara maksimal membuat beberapa lahan tidak
produktif. Tenaga kerja dibidang pertanian yang jumlahnya banyak namun belum
mempunyai skill dan kemampuan yang cukup dalam pengolahan lahan membuat pola
pengolahan lahan yang ada kurang baik, sehingga membuat lahan yang seharusnya
dapat lebih produktif menjadi rusak dan akhirnya tidak dapat berproduksi lagi.
Potensi penggunaan pupuk organik yang bersumber dari kotoran hewan ternak yang
belum digunakan deengan baik karena tidak tahu bagaimana cara pengolahannya
supaya menjadi pupuk yang baik juga merupakan salah satu potensi yang patut
untuk dikembangkaan karena jumlah kotoran sapi di Desa Samirono cukup banyak
mengingat mata pencaharian utama penduduk adalah beternak sapi. Serta
keterbatasan pengetahuan pera petani dalam pengelolaan pertanian, khususnya
dalam hal jenis pertanian yang dari tahun ketahun sama saja tanpa adanya
variasi dan pengembangan. Dari uraian tersebut, sebenarnya Desa Samirono
mempunyai potensi untuk lebih berkembang dalam bidang pertanian. Salah satu
cara untuk mewujudkan perkembangan pertanian di Desa Samirono adalah dengan
cara merancang suatu perencanaan pengembangan pertanian untuk membangun
perekonomian desa secara umum yang lebih baik.
Bidang peternakan juga
menjadi salah satu bidang pekerjaan utama bagi warga Desa Samirono di samping
bidang pertanian. Bidang peternakan mempunyai potensi yang cukup besar untuk
dapat dikembangkan secara bersamaan dengan bidang pertanian sebagai jalan dalam
melakukan pembangunan ekonomi di Desa Samirono. Lebih dari sepertiga dari
keseluruhan penduduk Desa Samirono mempunyai hewan peliharaan berupa sapi perah
yang diandalkan untuk memproduksi susu setiap harinya. Susu sapi menjadi
komoditi dagang yang cukup berprospek untuk dikembangkan ke arah dunia
industri. Fakta lain yang menjadi sebuah modal dalam menuju dunia industri susu
sapi adalah banyaknya loper susu atau pengumpul susu di Desa Samirono yang
belum melakukan inovasi dan pengembangan variasi produk terkait dengan potensi
susu sapi untuk dikembangkan di Desa Samirono. Besarnya potensi yang dimiliki
oleh Desa Samirono dibidang peternakan inilah yang akan menjadi dasar dalam
pengembangan perekonomian. Dasar-dasar peternakan yang sudah ada akan
dikembangkan lagi supaya tercipta suatu kemajuan perekonomian yang disebabkan
oleh perkembangan bidang peternakan.
Dari uraian
potensi-potensi dari bidang pertanian dan peternakan di Desa Samirono inilah
sebuah perencanaan pembangunan ekonomi harus mulai dibuat. Pengembangan terhadap
usaha-usaha yang sudah ada serta pembuatan usaha-usaha baru dalam bidang
pertanian dan peternakan inilah yang harus direncanakan dalam upaya lebih
menyejahterakan masyarakat di daerah tersebut. Perencanaan yang dibuat haruslah
disesuaikan juga dengan fakta-fakta yang ada, serta tidak boleh meninggalkan
kajian-kajian teori yang ada dalam studi pembangunan supaya rencana yang dibuat
lebih matang. Kajian teori tidak boleh ditinggalkan supaya rencana pembangunan
dan pengembangan ekonomi ini mempunyai perbedaan kwalitas dari
perncanaan-perencanaan yang sudah ada sebelumnya seperti Program Perencanaan
Pengembangan Desa dan Kemasyarakatan (P3DK) atau Rencana Kerja Pemerintah Desa
Samirono yang disusun oleh perangkat desa sebagai sebuah alur dan acuan kerja pejabat
pemerintahan ditingkat desa di Desa Samirono. Teori-teori digunakan untuk lebih
memantapkan sebah rencana pembangunan desa yang lebh ilmiah. Demikian makalah
ini disusun dengan beberapa kajian teori sebagai sebuah acuan keilmuan sebagai
tindakan nyata dari penerapan teori-teori ekonomi pembangunan di dalam kehiduan
nyata khususnya dalam pembangunan ekonomi Desa Samirono.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pembangunan
ekonomi yang dilakukan di Desa Samirono melalui bidang peternakan dan pertanian
menuju sebuah industri bertujuan untuk lebih mengoptimalkan sumber daya yang
ada di Desa Samirono sebagai modal dalam menyejahterakan masyarakat melalui
perencanaan pembangunan yang terarah, terawasi oleh pemerintah serta terlaksana
secara serentak demi pertumbuhan ekonomi disemua lapisan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
·
Mengoptimalkan pengolahan sumber daya alam, sumber daya modal
dan sumber daya manusia yang ada di Desa Samirono untuk melaksanakan
pembangunan ekonomi.
·
Mengembangkan skill dan kemampuan masyarakat Desa Samirono
dalam bidang pertanian dan peternakan melalui sebuah perencanaan pembangunan
ekonomi yang ilmiah dengan tetap memperhatikan fakta-fakta dan kenyataan yang
ada di dalam lingkungan sekitar sebagai modal utama dlam melaksanakan
pembangunan ekonomi.
·
Menciptakan suatu peralihan struktur ekonomi yang semula
berpusat pada pertanian dan peternakan yang sifatnya tradisional menjadi sebuah
tatanan perekonomian yang mengarah pada dunia industri dengan tetap menggunakan
bidang pertanian dan peternakan sebagai poros utama namun sudah mengalami
perkembangan dari sisi sistem kerja dan pengelolaan secara lebih modern,
terkonsep dan ilmiah.
·
Menumbuhkan gairah masyarakat untuk lebih inovatif dalam
merancang kegiatan perekonomian agar usaha-usaha dalam masyarakat lebih variatif
supaya dapat menghadapi perkembangan persaingan di era perdangangan bebas demi
menyejahterakan masyarakat serta menciptakan suatu investasi jangka panjang
yang dipersiapkan untuk menghadapi kemajuan jaman yang senanatiasa menuntut
adanya perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
BAB II
PENGENALAN OBJEK
PEMBANGUNAN
A. SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia yang ada di Desa
Samirono terbilang masih perlu untuk dikembangkan. Opini ini muncul karena
tingkat pendidikan formal yang masih sangat bervariasi. Ketimpangan antara kaum
terpelajar dengan kaum buta huruf juga menjadi salah satu faktor yang mendukung
adanya pengembangan sumber daya manusia di Desa Samirono melalui pendidikan
formal. Faktor sumber daya manusia inilah yang akan menjadi faktor terpenting
dalam rancangan pembangunan ekonomi ini. Sumber daya manusia dimaksudkan
sebagai pelaku utama dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi melalui bidang
pertanian dan peternakan. Berikut data tingkat pendidikan akhir yang dienyam
oleh penduduk Desa Samirono yang diambil pada Agustus 2009 :
TINGKAT PENDIDIKAN
|
TAMAT
|
MASIH MENGIKUTI
|
BUTA HURUF
|
413
|
0
|
SEKOLAH DASAR
|
661
|
79
|
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
|
211
|
64
|
SEKOLAH MENENGAH LANJUTAN
|
178
|
32
|
PENDIDIKAN TINGGI
|
36
|
7
|
JUMLAH
|
1499
|
182
|
Dari data tersebut, dapat
dilihat bahwa sumber daya manusia yang ada di Desa Samirono masih membutuhkan
perbaikan demi pelaksanaan pembangunan ekonomi. Perbaikan perlu dilakukan
supaya kwalitas sumber daya manusia yang ada dapat lebih baik demi menunjang
proses pembangunan ekonomi yang lebih baik dan merata.
Pembangunan ekonomi
sebenarnya tidak tergantung sepenuhnya pada tingkat pendidikan yang ada pada
masyarakat. Namun, pendidikan menjadi faktor yang sangat penting ketika sebuah
pembangunan ekonomi akan dilaksanakan dengan dasar teori-teori ilmiah. Maka
dari itu, perbaikan kwalitas dan kuantitas lulusan pendidikan menjadi satu
tuntutan penting yang harus dihadapi dan dijawab demi memenuhi kebutuhan sumber
daya manusia yang berkompeten dalam melaksanakan pembangunan ekonomi.
B. SUMBER DAYA ALAM
Kekayaan alam sebagai
modal alami dalam melakukan pembangunan ekonomi yang berbasis pada pertanian
dan peternakan menjadi salah satu faktor yang penting mengingat bidang
pertanian dan peternakan masih sangat bergantung pada kondisi alam sebagai
penunjangnya. Di Desa Samirono sendiri, kekayaan alam masih sangat mendukung
ketika pembangunan ekonomi yang berbasis pada bidang pertanian dan peternakan
digunakan sebagai senjata utama untuk mewujudkan sebuah tatanan perekonomian
yang berbasis pada perindustrian. Tanah yang digunakan sebagai lahan pertanian
pun masih sangat luas. Luas lahan pertanian yang ada di Desa Samirono mencapai
4/5 bagian dari keseluruhan luas wilayah Desa Samirono yang mencapai 524,23 Ha.
Jadi, bisa dibilang bahwa sumber daya alam yang ada, khususnya tanah masih
sangat mumpuni untuk digunakan dalam pengembangan bidang pertanian dan
peternakan.
Lahan pertanian umumnya
digunakan oleh warga untuk menanam rumput gajah sebagai pakan ternak sapi yang
mereka miliki. Namun, banyak pula yang menggunakannya sebagai lahan pertanian
dengan konsep tanam musiman. Petani umumnya menggarap lahan mereka secara
tradisional dengan peralatan yang sederhanan. Pertanian yang adapun juga masih
sangat minim variasinya. Pada musim tanam tertentu, semua warga yang
menggantungkan hidupnya dengan bertani akan menanam tanaman yang sama. Sehingga
dapat dibayangkan bagaimana keadaannya jika musim panen datang. Hasil panen
akan menjadi komoditi yang harganya murah. Denga demikian, hasil rupiah yang didapat para
petani juga tidak maksimal.
Kesuburan juga sangat
mendukung. Tingkat kesuburan tahan menjadi satu andalan dan potensi besar yang
perlu dikembangkan dalam melakukan pengembangan dan pembangunan ekonomi melalui
bidang pertanian dan peternakan. Jenis tanah yang ada di wilayah Desa Samirono
juga medukung ketika akan dipakai sebagai lahan pertanian holtikultura yang
menuntut kadar humus yang tinggi.
Korelasi antara lahan pertanian yang
digunaka sebagai lahan pendukung
peternakan dengan lahan yang secara khusus memang digunakan untuk bertani
menjadi satu alasan penting mengapa bidang pertanian dan peternakan dipilih
sebagai jalur utama dalam melaksanakan pembangunan ekonomi. Dua bidang ini
selanjutnya akan diarahkan untuk menjadi bidang yang mampu bergerak ke arah
industrialisasi sebagai bagian dari rencana pembentukan struktur ekonomi yang
baru. Perindustrian yang dimaksud adalah sebuah wadah besar yang mampu
menjadikan hasil pertanian dan peternakan menjadi sebuah komoditi dagang yang
mempunyai daya jual yang lebih. Artinya, hasil-hasil pertanian dan peternakan
akan menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi, baik yang melalui proses
pengolahan terlebih dahulu, ataupun yang tidak mengalami proses pengolahan/perubahan
bentuk.
C. SUMBER DAYA MODAL
Permodalan yang ada di
Desa Samirono bermacam jenis dan sumbernya. Khusus untuk modal yang digunakan
dalam bidang pertanian dan peternakan ada dua jenis modal yaitu modal sendiri
dari pelaku usaha dan modal pinjaman yang didapat pelaku usaha dari berbagai
sumber. Sumber-sumber modal pinjaman berasal dari pihak pemerintah melalui
kredit bunga lunak sampai kredit yang diberikan bank kepada masyarakat.
Banyak petani dan peternak
menggunakan modal sendiri dalam melaksanakan usaha pertanian dan peternakannya.
Mereka terkesan takut untuk melakukan pengembangan pertanian dan peternakan
dengan modal yang berasal dari pinjaman. Maka dari itulah, pertanian dan peternakan
yang ada dapat dikatakan stagnan. Hanya ada beberapa pihak yang mau dan berani
menggunakan modal pinjaman untuk memperluas usahanya baik dengan ekstensifikas
atau pun intensifikasi usaha.
Media-media yang digunakan
para petani dan peternak untuk mendapatkan modal pinjaman pun masih dapat
dikataka sangat sedikit. Persoalan prasyarat peminjaman juga menjadi salah satu
alasan mengapa tidak banyak petani dan peternak yang berani melakukan
peminjaman dana untuk memodali usaha mereka. Wadah kemasyarakatan seperti
Paguyuban Ternak Desa Samirono dan Kelompok Tani Sari Asih Amanullah menjadi
contoh sedikit media dan wahana bagi petani untuk mendapatkan sokongan modal
untuk perluasan usaha mereka, baik dalam bidang pertanian maupun peternakan.
Maka dari itu, pembentukkan struktur modal juga menjadi aspek penting dalam
rencana pengembangan dan pembangunan ekonomi di Desa Samirono untuk mewujudkan
usaha yang lebih luas dan variatif.
D. STRUKTUR EKONOMI
Penjelasan tentang
struktur perekonomian yang ada di Desa Samirono dapat dijelaskan melalui jenis
pekerjaan yang ditekuni oleh warga masyarakat. Jenis pekerjaan yang ada sangat
beragam jenisnya, mulai dari bidang pertanian dan peternakan yang jumlahnya
terbanyak, hingga jenis pekerjaan yang lain seperti wiraswata, buruh pabrik,
guru dan jabatan PNS lainnya serta beberapa jenis pekerjaan srabutan yang
sifatnya tidak tetap. Berikut data jenis pekerjaan warga Desa Samirono yang
diambil dari kelompok umur produktif (18-55 tahun) pada Bulan Agustus 2009
sebagai berikut :
JENIS PEKERJAAN
|
JUMLAH
|
PERTANIAN &
PETERNAKAN
|
643
|
PNS
|
9
|
WIRASWASTA
|
77
|
BURUH TETAP
|
52
|
BURUH SRABUTAN
|
212
|
JUMLAH
|
993
|
Jika dilihat dari data di atas, maka
potensi pengembangan perekonomian dengan mengandalkan bidang pertanian dan
peternakan sangat tepat untuk diterapkan mengingat besarnya jumlah penduduk
yang sudah menekuni bidang tersebut, ditambah dengan penduduk yang masih dapat
dialihkan bidang pekerjaannya dari buruh srabutan yang sifatnya tidak mennentu
bahkan sering menganggur, menjadi tenaga kerja dibidang pertanian dan
peternakan. Sedangkan penduduk yang sebelumnya berprofesi sebagai wiraswasta
juga menjadi satu modal dalam mengarahakan potensi dibidang pertanian dan
peternakan untuk dialihkan kedalam sebuah perindustrian.
Bidang pekerjaan yang ada inilah yang
menentukan struktur perekonomiannya. Dapat dikatakan bahwa struktir ekonomi Desa
Samirono masih sangat bergantung pada bidang pertanian dan peternakan sebagai
bidang utanma pekerjaan penduduk. Oleh karena itu, perencanaan pembangunan ekonomi
ini harus dapat menampung kemungkinan-kemungkinan pergerakan peralihan bidang
kerja penduduk dari satu bidang kebidang lain, khususnya yang mengarah pada
bidang pertanian dan peternakan agar dapat menyokong upaya mewujudkan struktur
ekonomi industri dengan pondasi pertanian dan peternakan.
BAB III
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
A. LANDASAN TEORI
Dalam membuat sebuah
desain pembangunan ekonomi yang lebih ilmiah, dibutuhkan sumber-sumber yang
sifatnya ilmiah pula. Sumber-sumber yang dimaksud adalah berbagai teori yang akan
digunakan sebagai dasar dan acuan dalam pelaksanaan pembangunan perekonomian.
Untuk mewujudkan sebuah perencaanaan dan desain pembangunan ekonomi yang
berbasis pada pertanian dan peternakan untuk selanjutnya diarahkan menjadi
sebuah perindustrian, maka ada beberapa teori yang digunakan, diantaranya :
·
Schumpeter :
Perkembangan
adalah perubahan spontan dan terputus-putus dalam keadaan stasioner yang
senantiasa mengubah dan mengganti situasi keseimbangan yang telah ada
sebelumnya dengan situasi baru yang diharapkan mampu memberikan kondisi yang
lebih baik secara keseluruhan.
·
A. Maddison :
Perubahan
teknologi dianggap sebagai faktor paling penting di dalam proses perkembangan
ekonomi. Perubahan tersebut berkaitan dengan perubahan di dalam metode produksi
sebagai hasil pembaruan atau teknik produksi baru. Perubahan ini menaikkan
produktivitas buruh, modal, dan faktor produksi lain.
·
Keynes :
Hubungan
antara kenaikan investasi dan pendapatan, yaitu kenaikan tertentu pada
investasi menyebabkan kenaikan yang berlipat pada pendapatan melalui
kecenderungan berkonsumsi.
·
Higgins :
Dualisme
teknologi berarti penggunaan berbagai fungsi produksi pada sektor maju dan
sektor tradisional dalam perekonomian terbelakang. Sektor industri berbanding
non industri, perbedaan produktivitas disebabkan oleh modal, penggunaan penggetahuan
dan organisasi.
·
Fei-Ranis :
Suatu
daerah yang kelebihan buruh dan perekonomian yang miskin sumberdaya, sebagian
besar penduduk bergerak disektor pertanian di tengah pengangguran yang hebat
dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Ekonomi pertaniannya berhenti. Di
sana terdapat sektor industri yang aktif dan dinamis. Pembangunan terdiri dari
pengalokasian kembali surplus tenaga kerja pertanian yang sumbangannya terhadap
output nol, ke industri dimana mereka menjadi produktif dengan upah yang sama.
B. MODEL PEMBANGUNAN
INPUT
|
A
|
C
|
E
|
G
|
PROSES
|
OUTPUT
|
OUTCOME
|
B
|
F
|
D
|
KETERANGAN :
A. Input dari pembangunan dan
pengembangan perekonomian ini terbagi menjadi dua bagian penting. Input yang
difokuskan untuk pengembangan perekonomian diantaranya adalah sumber daya
manusia yang jumlahnya banyak yang dimaksudkan untuk diproses menjadi sumber
daya siap kerja. Dalam hal ini, sumber daya yang dimaksud adalah penduduk yang
masih menganggur atau berprofesi sebagai buruh srabutan. Input lainnya yang
masih dimaksudkan sebagai input dalam pengembangan adalah teknologi pengolahan
tanah dan metode pertanian serta pengelolaan peternakan yang lebih modern dan
menggunankan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menyokong
perkembangan sektor pertanian dan peternakan. Sementara itu, input yang
dimaksudkan sebagai masukkan dalam membangun struktur industri adalah tanaga kerja yang berpotensi dalam
bidang industri baik yang berasal dari pengangguran maupun pihak-pihak yang
sebelumnya telah bergerak dibidang wiraswasta yang berkeinginan untuk
memperluas usahanya melalui perindustrian berbasis hasil ternak dan tani agar
mampu menciptakan dan merangsang gairah perindustrian dengan memanfaatkan hasil
dari bidang peternakan dan pertanian baik melalui inovasi, kreasi maupun
discoveri.
B. Setelah input atau
masukkan dalam rangka pengembangan dan pembangunan perekonomian ini telah siap,
maka selanjutnya akan memasuki tahap proses yang akan mengubah kwalitas dan
kuantitas input sesuai dengan profil yang diinginkan.
C. Tahapan proses adalah
tahapan yang paling menentukan dalam pengembangan dan pembangunan struktur
perekonomian yang baru dan lebih maju. Dalam tahapan proses ini, masukan atau
input mengalami proses perubahan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Tenaga kerja yang dipersiapkan untuk masuk dalam bidang peternakan dan
pertanian diproses melalui pendidikan semi formal seperti pelatihan dan
workshop agar menjadi tenaga kerja yang lebih berpengetahuan dan berketrampilan
dalam bidang pertanian dan peternakan. Selanjutnya mereka juga dibekali dengan
ketrampilan dalam menggunakan teknologi dalam menunjang kinerjanya dibidang
kerja masing-masing. Pengenalan metode kerja yang lebih ilmiah juga dilakukan
ditahap ini. Para tenga kerja yang sebelumnya hanya mengerti tentang
metode-metode kerja tradisional yang dipelajari secara otodidak, dibekali dengan
pengetahuan dan ketrampilan dalam mengaplikasikan metode-metode pertanian dan
peternakan yang lebih ilmiah dan modern. Untuk proses penciptaan suatu industri,
dibutuhkan proses pengenalan dunia industri terlebih dahulu. Mulai dari
bagaimana membangun sebuah industri hingga bagaimana mengelola sebuah industri
supaya dapat bertahan lama. Tidak lupa juga dikenalkan dengan variabel-variabel
lain yang harus diketahui ketika akan masuk dalam dunia industri seperti
bagaimana mengelola persaingan dan penggunaan berbagai media dalam kegiatan
perindustrian. Mengingat akan beratnya persaingan yang ada dalam dunia industri,
masukan–masukkan yang ditujukan untuk melakukan pembangunan industri dengan dasar
hasil pertanian dan peternakan juga harus dibekali dengan kemampuan untuk mengolah
dan mengelola hasil-hasil pertanian dan peternakan tersebut agar dapat
dijadikan sebagai komoditas industri yang dapat bersaing di pasar. Tujuannya
adalah agar kegiatan industri yang ada dapat menjadi tombak baru dalam
membangun perekonomian yang lebih maju dan berpotensi dalam meyejahterakan
masyarakat. Khusus untuk Desa Samirono ini, kemampuan untuk menciptakan sebuah industri
sangat penting karena dunia industri masih sangat asing bagi penduduknya. Maka
dari itu, proses pengenalan menjadi moment terpenting dalam upaya pembangunan
perekonomian yang berbasis pada bidang pertanian dan peternakan yeng menjadi
bidang kerja utama saat ini yang diarahkan ke bidang industri di masa mendatang.
D. Proses yang telah selesai
mengolah masukan akan mengeluarkan atau menghasilkan keluaran. Dari keluaran
inilah diharapkan struktur ekonomi dapat mulai dirubah. Keluaran akan menjadi
modal ketika sebuah struktur ekonomi baru mulai dikembangkan dalam sebuah kelompok
masyarakat.
E. Output yang diharapkan
dari sisi pengembangan adalah bagaimana perkembangan atau peningkatan hasil
pertanian dan peternakan yang dihasilkan oleh sumber daya modal, sumber daya manusia
dan sumber daya alam yang telah mengalami proses perubahan karena menjadi
bagian dari pengembangan ini. Harapan perkembangan di Desa Samirono adalah
peningkatan kwalitas dan kuantitas hasil pertanian dan peternakan karena
terjadi peningkatan kwalitas tenaga kerja, peningkatan investasi modal yang
masuk kedalam bidang pertanian dan peternakan serta bagaimana peran teknologi
dalam membantu meningkatkan kwalitas dan kuantitas hasil pertanian dan
peternakan. Dari sisi pembentukan bidang industri, diharapkan muncul usaha-usaha
industrial yang bermodalkan hasil-hasil peternakan dan pertanian. Contoh hasil
yang diharapkan dari usaha peternakan adalan munculnya industri pengolahan susu
sapi yang jumlahnya melimpah di Desa Samirono agar menjadi sebuah produk yang
dapat dikonsumsi secara langsung oleh konsumen terakhir. Belum lagi potensi
hasil pertanian yang saat ini belum mampu untuk masuk ke dalam industri impor
sayuran. Padahal ada banyak kesempatan dimana hasil pertanian yang kwalitasnya
dibawah hasil pertanian di Desa Samirono telah mampu masuk dalam pasar
tersebut. Sehingga diharapkan ada pihak yang mampu membawa hasil pertanian
tersebut untuk bersaing dipasaran impor.
F. Bermula dari output, ada
harapan besar yang menjadi visi dalam pelaksanaan pengembangan dan pembangunan
perekonomian di Desa Samirono yaitu kesejahteraan masyarakat dalam jangka waktu
panjang. Proses pencapaian inilah yang akan menjadi proses dimana struktur
perekonomian akan bergerak kearah industri sebagai poros utamanya.
G. Yang manjadi outcome dari
pelaksanaan pengembangan dan pembangunan perekonomian Desa Samirono adalah
kesejahteraan masyarakat dalam jangka waktu panjang. Selain itu, pemerataan
pendapatan dan penghapusan keniskinan juga menjadi visi yang termaktub dalam
perencanaan pengembangan dan pembangunan perekonomian ini.
C. STRATEGI PEMBANGUNAN
Ada beberapa strategi dan
kiat yang perlu untuk dilakukan dalam rangka mensukseskan program pengembangan
dan pembangunan perekonomian ini, diantaranya :
·
Pemilihan sumber daya manusia yang tepat pada bidang keahlian
untuk dikembangkan, sehingga perlu adanya penyaringn bakat-bakat dalam
penempatan seseorang sebagai pelaku pembangunan perekonomian melalui peternakan
dan pertanian yang diarahkan utnuk menyokong berdirinya dunia industri.
·
Kerja sama dengan pemerintahan desa dalam pelaksanaan rencana
pengembangan dan pembangunan karena dapat lebih efisien dan efektif. Selain
itu, rencana pengembangan dan pembangunan ini juga dapat diintegrasikan denga
program pemerintahan desa supaya benar-benar dapat berjalan dengan baik.
·
Penggunaan teknologi yang tepat guna. Artinya teknologi yang
tersedia harus mampu dioptimakan dalam penggunaannya. Teknologi juga tidak
boleh menyebabkan inefisiensi karena jika terjadi hal yang demikian akan
membuat pemborosan yang menghilangkan esensi dari pengembangan dan pembangunan
perekonomian ini untuk menjadi jembatan dalam memulai sebuah tatana
perekonomian yang lebih modern, lebih efektif, lebih merata dan lebih
berpotensi dalam menyejahtarakan rakyat atau penduduk yang ada di Desa
Samirono.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rencana pengembangan dan
pembangunan perekonomian di Desa Samirono ini menitik beratkan pada usaha untuk
meningkatkan hasil pertanian dan peternakan yang notabenya sebagai bidang
andalan masyarakat Desa Samirono saat ini untuk diarahkan menjadi sebuah
perindustrian dengan tetap tidak menghilangkan sifat asli dari bidang pertanian
dan peternakan. Rencana pengembangan dan
pembangunan perekonomian ini mempunyai keunggulan yaitu menggunaka beberapa
teori dalam ekonomi pembangunan sebagai salah satu acuan dalam membuat
strategi, model dan penciptaan konsep pikir pembangunan ekonomi yang lebih
ilmiah dan terarah.
B. SARAN
·
Dalam perencanaan pembangunan ekonomi seperti ini, perlu ada
data yang akurat tentang modal-modal yang ada supaya pemilihan strategi dan
metode pengembangan juga tidak mengalami kesalahan.
·
Penggunaan teori dalam perencanaan pengembangan dan
pembangunan struktur ekonomi yang baru perlu diketahui efek sampingnya agar
teori-teori tersebut tidak membuat suatu dampak yang akhirnya malah akan
mementahkan fakta-fakta yang ada di lapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar