Pada dasarnya motivasi mempunyai 2 tujuan, ada yang menjadikannya untuk
meraih kenikmatan dan menghindari dari rasa sakit atau kesulitan. Motivasi juga
bisa dibagi menjadi 2 kelompok yang berbeda,yaitu motivasi dalam diri sendiri
dan motivasi dalam berorganisasi.
a.
Motivasi dalam
diri sendiri yang dimaksud adalah kita mempunyai motivasi yang mendukung diri
sendiri untuk melakukan sesuatu yang tujuan akhirnya juga untuk diri sendiri
walaupun motivasi itu bisa dari mana saja datangnya. Bisa benar-benar dari diri
sendiri ataupun lingkungan sekitar (keluarga,teman,sahabat,atau siapa pun) dan
hasil akhir dari motivasi ini adalah biasanya kepuasan batin karena melalui
motivasi tersebut kita bisa mendapatkan hasil yang diinginkan
b.
Motivasi dalam
berorganisasi, seperti pembahasan judul penulisan saya ini, yang dimaksud dalam
motivasi ini adalah kita mempunyai motivasi dalam melakukan kegiatan-kegiatan
di organisasi. Jika kita berorganisasi tidak mempunyai motivasi, maka kegiatan
di dalamnya pun tidak akan berjalan dengan nyaman. Organisasi yang dimaksud
disini bukan hanya organisasi dalam lingkungan kecil, dalam perusahaan pun itu
bisa di masukkan ke dalam organisasi, contoh motivasi dalam organisasi
perusahaan adalah kita mendapatkan dorongan agar bisa mencapai jabatan atau
upah/gaji yang meningkat, dari dorongan itu kita bisa mendapatkan hasil yang
diinginkan.
Mempunyai motivasi dalam berorganisasi sangat penting dimiliki, baik itu
untuk diri sendiri atau pun untuk seluruh anggota/organisasi. Faktor-faktor
yang mempengaruhi motivasi berorganisasi sangat banyak, disini saya akan
menyebutkan beberapa contoh nya :
a.
Kepemimpinan.
Pemimpin dan pengikut menjangkau luar batas-batas mereka dalam rangka untuk
mengembangkan hubungan yang lebih efektif, prosedur, proses, dan penglihatan.
Sebagian besar masalah organisasi saat ini adalah kurangnya kepemimpinan bukan
bakat. Untungnya, orang-orang mulai menyadari bahwa kinerja dari peran kepemimpinan
sangat penting tidak hanya untuk kesuksesan, tapi juga untuk bertahan hidup.
b.
Kepuasan.
Hal ini mendasarkan pendekatannya atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan
individu yang menyebabkannya bertindak dan berperilaku dengan cara tertentu.
Teori ini memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang
menguatkan, mengarahkan, mendukung dan menghentikannya perilakunya. Teori ini
menjawab pertanyaan kebutuhan apa yang memuaskan dan mendorong semangat bekerka
seorang. Hal ini yang memotivasi semangat bekerja seseorang adalah untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan materiil maupun non materiil yang diperoleh
dari hasil pekerjaannya.
c.
Budaya Organisasi.
Menurut Schein (1991, p.53), budaya adalah pola dari asumsi dasar bahwa
sekelompok tertentu telah mengembangkan suatu studi untuk mampu beradaptasi
terhadap problema eksternal dan internal, sedangkan Susesno (1996, p.20)
mengatakan bahwa budaya organisasi adalah cara atau pola bertindak perusahaan
termasuk di dalamnya pola manajemen menengah, antara pimpinan dan karyawan,dan
khususnya pola pengambilan keputusan manajemen menengah, antara pimpinan dan
karyawan, dan khususnya pola pengambilan keputusan.
d.
Unsur gaji/upah.
Gaji/upah merupakan imbalan yang diberikan secara tetap kepada karyawan. Terdapat
beberapa pendapat mengenai gaji/upah. Sikula (1981, p. 89) mengatakan istilah
remuneration (sistem penggajian) mengandung pengertian sesuatu penghargaan
(reward), pembayaran, atau penggantian biaya sebagai imbalan kerja atau balas jasa.
e.
Unsur keselamatan dan keamanan kerja.
Keselamatan dan keamanan kerja adalah perasaan aman dan tenteram pada diri
pekerja, bebas dari rasa takut akan penghidupannya dimasa datang, karena ada
jaminan akan pekerjaannya apabila terjadi sesuatu atas dirinya. Keselamatan
kerja dalam hal ini merupakan keselamatan pekerja yang berkaitan dengan mesin,
alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Para pekerja dalam
melaksanakan tugas-tugasnya perlu mendapatkan perlindungan keselamatan kerja
agar aman dalam melakukan pekerjaan sehari-hari sehingga produksi dan
produktifitas meningkat.
f.
Unsur kebutuhan sosial.
Suasana kerja yang harmonis perlu diciptakan di tempat kerja agar para
pekerja dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Handoko (1989, p.145)
mengatakan kebutuhan sosial secara teoritis adalah kebutuhan akan cinta,
persahabatan, perasaan memiliki dan diterima kelompok, kekeluargaan serta
sosial. Perilaku seseorang sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial
tertentu seperti kelompok referensi, keluarga, status dan peranan sosial
mereka. Sedangkan secara terapan adalah kelompok-kelompok formal,
kegiatan-kegiatan yang disponsori oleh perusahaan atau acara peringatan-
peringatan hari bersejarah.
g.
Unsur lingkungan kerja.
Faktor lingkungan kerja merupakan salah satu yang terpenting dari faktor-
faktor yang lain. Lingkungan kerja yang tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan
akan menyebabkan menurunnya tingkat produktivitas kerja karyawan. Lingkungan
kerja terdiri dari faktor-faktor fisik dan hubungan antar manusia dalam
perusahaan/organisasi. Lingkungan kerja yang dimaksud di sini adalah iklim atau
suasana kerja yang berhubungan dengan hubungan fisik yaitu: tempat kerja luas,
bersih, sehat, dan membuat karyawan merasa betah bekerja, sehingga mempengaruhi
disiplin dan produktivitas kerja.
h.
Unsur penghargaan.
Penghargaan merupakan salah satu kebutuhan manusia. Adalah wajar jika
manusia yang telah berusaha dan bekerja dengan baik ingin dihargai oleh orang
lain, seperti pekerja bagian operasional yang telah berusaha dan bekerja dengan
sebaik-baiknya ingin dihargai oleh atasannya. Penghargaan sering disamakan
dengan insentif, karena mempunyai persamaan sifat dan makna.
i.
Unsur aktualisasi diri.
Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan pemenuhan diri, untuk
mempergunakan potensi diri, pengembangan diri, dan melakukan apa saja yang
paling cocok serta menyelesaikan pekerjaannya sendiri. Kebutuhan untuk
aktualisasi diri merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi. Dalam memenuhi
kebutuhan puncak ini biasanya seseorang bertindak bukan atas dorongan orang
lain, tetapi karena kesadaran dan keinginan diri sendiri. Dalam kondisi ini,
seseorang ingin memperlihatkan kemampuan diri merupakan kebutuhan untuk
mewujudkan kemampuan serta mengembangkan diri karyawan.
Baguss pak postingannya,,, jadi motivasi saya untk terjun ke organisasi,,,
BalasHapushehehe